Dokter Alumni Unand Jangan Mau Kalah dengan Dokter Malaysia

oleh -639 views
oleh
639 views
Dokter Alumni Unand harus merubah cara melayani pasien, Ketua Umum DPP IKA Unand Asman Abnur minta pelayanan dokter berbasiskan teknologi digital, Sabtu 29/7 di Dang Merdu Bank Riaukepri Pekanbaru.
Dokter Alumni Unand harus merubah cara melayani pasien, Ketua Umum DPP IKA Unand Asman Abnur minta pelayanan dokter berbasiskan teknologi digital, Sabtu 29/7 di Dang Merdu Bank Riaukepri Pekanbaru.

Pekanbaru,—Kenapa orang Padang suka berobat ke Malaysia apa benar dokternya lebih hebat ketimbang dokter tamatan Fakultas Kedokteran Unand. Menurut Ketua Umum DPP IKA Unand sekaligus Menteri PAN RB Asman Abnur ternyata tidak juga.

“Masa kehebatan dokter alumni Unand kalah dari Malaysia yang dulu belajarnya ke Sumbar, saya tanya ke orang yang berobat ternyata soal pelayanan dan fasilitas doang dan itu bisa dilakukan para dokter di Indonesia,”ujar Asman saat menjadi pembicara utama pada Simposium Kesehatan Development of Entrepreneurship Doctor, sebagai rangkaian Reuni Akbar dan Silaturrahim Nasional Ikatan Alumni Unand Padang di Dang Merdu Bank Riaukepri Pekanbaru Riau, Sabtu 29/7.
Untuk itu kata Asman menghadapi persaiangan kesehatan kedepan, dokter perlu mengupgrading servicesnya, jangan lagi buka praktek di garasi mobil.
“Itukan sumber income, masak rumah mentereng praktek dokternya di garasi mobil, kasihan pasiennya pak,”ujar Asman.
Selain itu.kata Asman dokter juga harus memahami kemajuan teknologi digital, jangan sampai kalah dokter dalam memanfaatkan kemudahan teknologi berbasis internet saat ini.
“Saya bisa kelapa muda di Grand Indonesia, hanya memanfaatkan teknologi digital ini, cuman 20 menit lewat Go Food sampai pesanan saya. Masak dokter kalah, melayani pasien mendaftar berobat harus pakai cara lama, mestinya gunakan aplikasi, si pasien mau berobat tinggal pesat lewat aplikasi praktek dokter,”ujar Asman.
Selain itu dokter juga harus konsisten kalau menjadi dokter ahli di rumah sakit pemerintah jangan banyak puka praktek di rumah sakit swasta.
“Ingat tugas dokter yang mulia itu membantu pasien sehat, tidak ada batasannya harus yang kaya, untuk pelayanan kesehatan semua warga negara sama perlakuannya, kalau banyak dinas di rumah sakit swasta, kapan masyarakat miskin diperiksa dokter ahli,”ujarnya.
Asman sangat merespek simposium bertemakan entrpreneurship yang dilaksanakan oleh DPP IKA Unand Riau dalam rangka Reuni Akbar dan Sialturrahimi Nasional Alumni Unand di Pekanbaru ini.
“Karena Ketua IKA Riau seorang dokter maka kegiatan di Riau pasti harus dekat dekat dengan kesehatan seperti simposium hari ini. Sebelumnya di Batam itu karena ketuanya pebisnis maka seminarnya bertajuk ekonomi bisnis, tapi bagus berarti kegiatan IKA Unand itu beragam dan banyak manfaatnya bagi kita semua,”ujarnya.(erwan)