Gali Ilmu, Mahasiswa FISIP Unand tak Sungkan Debat Tokoh Politik

oleh -802 views
oleh
802 views
Anggota DPRD Sumbar Muhayatul Chaniago berdiskusi dengan lima mahasiswa FISIP Unand, Sabtu 7/9 di Gedung Dakwah jalan Sawahan Padang. (foto: dok/sa)

Padang,—Isi waktu luang anak milenial lebih tekun mainkan game online di androidnya atau chatting di media sosial.

Tapi tidak dengan sekelompok mahasiswa FISIP Unand, mereka manfaatkan waktu luang dengan kegiatan bermanfaat bagi ilmunya, mereka tak sungkan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang politik  kapan perlu berdebat dengan tokoh politik.

Lima mahasiswa semester tiga Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (Unand), mengadakan berdiskusi dengan tokoh muda Sumbar Muhayatul, yang baru dilantik menjadi Anggota DPRD Sumbar.

Diskusi dan debat  mahasiswa dengan Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumbar itu berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Jalan Sawahan Padang, Sabtu 7/9 siang.

Muhayatul yang juga Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sumbar itu, menjelaskan panjang lebar mengenai pengalamannya berpartai, maupun saat berkampanye sebagai Caleg di Pileg 2019, dimana ia berhasil duduk menjadi anggota dewan.

Diskusi juga membedah masa depan PAN sebagai partai yang lahir dari ibu kandung reformasi. Dan tak lupa Muhayatul secara spesifik menyebutkan tips-tips menarik untuk tampil menjadi politisi hari ini.

Saat diskusi itu, mahasiswa menanyakan strategi PAN Sumbar dalam menghadapi Pilkada Serentak 2020 di Sumbar. Dan Muhayatul menyampaikan secara lugas bagaimana strategi PAN untuk bisa menang, dengan menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung.

Selain membahas politik lokal, diskusi juga bicara tentang kondisi politik bangsa hari, terutama menyangkut peran strategis yang bisa dimainkan generasi milenial sebagai anak bangsa.

“Di sinilah dituntut peran generasi muda, khususnya mahasiswa untuk melek politik, agar bangsa ini berjalan sebagaimana mestinya. Juga menggeser pradigama politik berbiaya tinggi,”ujar Muhayatul.

Mahasiswa FISIP Unand terlihat bersemangat dan antusias dalam diskusi tersebut, acap kali terjadi perdebatan terutama terkait teori dengan praktek di lapangan.

Mereka dari jurusan Ilmu Komunikasi, terdiri dari Adinda Nabillah Wiztian, Winda Vanisya, Nurul Ain, Naufaldo Besmah dan Muhammad Hanavi.

“Kami mengucapkan terima kasih atas waktu dan pengetahuan politik yang telah diberikan oleh Pak Muhayatul. Walaupun waktunya singkat, tapi banyak pelajaran yang bisa dipetik,” ujar Adinda Nabillah yang merupakan putri dari wartawan senior Wiztian Yoetri, mewakili teman-temannya. (rilis: mc-mc)