Jelang Lebaran, Pemkab Pasbar Monitoring Harga Pangan

oleh -591 views
oleh
591 views
Hamsuardi dan stakeholder holder terkait harga bahan pokok kebutuhan rakyat, inten lakukan Pemantauan, Kamis 4/4-2024.(jonhar)

Pasbar,—Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) bersama Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Perum Bulog Sub Divre Bukittinggi dan Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat, lakukan Pemantauan dan Evaluasi Pasokan Dan Harga Pangan Periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Jelang Idul Fitri 2024, Kamis 4/4-2024.

Bupati Hamsuardi menyebutkan bahwa melalui via zoom, Pemda Pasbar setiap hari Senin mengikuti rakor Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri secara rutin. Beberapa upaya lainnya yang dilakukan Pemda Pasbar diantaranya menyiapkan 100 hektar lahan yang nantinya akan ditanami kebutuhan harian seperti cabai, bawang, dan kebutuhan lainnya.

“Untuk bapak ibu ketahui, lahan kita di Pasbar ini cukup luas. Namun belakangan ini masyarakat enggan untuk berternak maupun bertani. Pada akhirnya semua kebutuhan harian menjadi mahal. Kita tetap berupaya mengendalikan lonjakan harga atau inflasi. Ke depan, kita akan membuka 100 hektar lahan di Kajai dan Ranah Batahan untuk kita tanami kebutuhan semoga terlaksana beberapa tahun ke depan,”ujar Hamsuardi didampingi Forkpmpida Camat Aur Malintang dan stakeholder holder Pasbar lainnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada tim yang tergabung pada pemantauan dan evaluasi pada hari itu sebagai forum koordinasi yang membahas kondisi dan permasalahan pasokan dan harga pangan pokok, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah kongkrit yang akan diambil dalam pengendalian pasokan dan harga pangan pokok.

Perwakilan Tim Monitoring HBKN menyebutkan bahwa pelaksanaan monitoring dilakukan pada 36 provinsi se-Indonesia salah satunya Provinsi Sumatera Barat, dan 4 Kab/Kota sudah dipilih sebagai penilaian Indeks Harga Konsumen (IHK) dan untuk kegiatan ini dipilih dan diseleksi menjadi 3 yakni Padang, Bukittinggi dan Pasbar.

“Angka inflasi di Pasbar cukup tinggi mencapai angka 5,90, untuk itu kita lakukan pemantauan dan nantinya kita peta kan komoditi bahan pokok tersebut. Harapannya hal tersebut menjadi pembanding, apakah komoditas tersebut fluktuasi harganya berdampak,” ucapnya.

Kepala BPS Pasbar Bambang menjelaskan pada hakekatnya kata inflasi tidak selalu buruk, yang terpenting dapat dipastikan inflasi tetap stabil. Hal yang harus diwaspadai adalah bagaimana hal yang mempengaruhi inflasi seperti pengaruh musiman layaknya panen, momen HKBN dan sebagainya.

“Berkat komunikasi yang baik bersama Pemkab, Forkopimda, terutama Bulog, month to month melihatkan progres yang baik. Beberapa hal yang berpengaruh diantaranya cabai yang mengalami peningkatan di Ramadan sementara stok sedikit karna memasuki musim hujan. Alhamdulillah saat ini sudah ada pasokan dari Bukitinggi dan Agam meskipun harga tetap tinggi,” ungkanya.

Selain itu, Moderator kegiatan Asisten 2 Endang Rirpinta menambahkan mekanisme pemantauan dan evaluasi pasokan dan harga pangan dimulai dengan pertemuan di Auditorium, dilanjutkan dengan kunjungan ke Ritel Modern seperti Sejati Swalayan, Hoki Swalayan, Rumah Pangan Kita (RPK) Kapuas dan Pasar Tradisional Simpang Empat. (jonhar)