Padang,—Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat yang juga Walikota Padang Mahyeldi Ansarullah terus mendorong Bank Nagari segera menerapkan sebagai bank yang murni syariah.
Walikota Padang itu mengatakan, jika sinyal perubahan itu harus datang dari Gubernur, dan kepala daerah lainnya selaku pemegang saham.
Bahkan Mahyeldi pastikan dia akan sampaikan sendiri soal konversi ke syariab pada Rapat Pemegang Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang.
“Diharapkan Bank Nagari segera menjadi bank yang murni Syariah, kita akan sampaikan itu dalam RUPS,”ujar Mahyeldi saat pertemuan dengan pimpinan Cabang BRI Syariah Padang di kediamannya, Ahmad Yani, Padang, Jumat 16/8 dikutip dari www. Padangmedia.com.
Mahyeldi juga menggagas program tabungan syariah bagi para anak usia dini, SD hingga SMP. Walikota Padang ini menilai, ekonomi Syariah harus terus didorong untuk memberikan edukasi mulai dari sejak dini.
“Kami mendorong pengembangan ekonomi syariah dan perubahan bank konvesional ke syariah serta memberikan edukasi sejak dini tentang ekonomi non riba. Nantinya anak usia dini, SD dan SMP mulai menabung dengan sistem syariah,” sebut Mahyeldi.
Mahyeldi menyebut, jika edukasi ekonomi Syariah sejak dini, sangat perlu ditanamkan supaya generasi muda tidak lagi asing dengan kata-kata Syariah.
Pasalnya, menurut Mahyeldi, ekonomi Syariah bukanlah suatu hal yang baru, namun sistem ini sudah ada semenjak zaman Rasullah. Hanya saja, saat itu, penerapannya masih belum ‘Kaffah’ dalam sistem ekonomi dan perbankan yang ada sekarang.
“Untuk itu, ekonomi syariah harus terus kita tanamkan agar generasi nanti tidak asing dengan sistem ekonomi yang diajarkan Rasulullah ini,”ujar Mahyeldi.
Tak hanya mendorong Bank Nagari menjadi Syariah, dan penerapan ekonomi Syariah sejak usia dini, Mahyeldi berharap masjid jadi pusat ekonomi ummat, seperti menggerakkan koperasi berbasis Syariah.
“Hal ini yang akan terus kita bumikan untuk percepatan pengembangan ekonomi syariah di Kota Padang, Sumatera Barat dan lebih luas bersinergi dengan bank-bank syariah nasional,”jelas Mahyeldi.(icho/kutip)
