“Yang paling penting adalah pemimpinnya harus merubah mindset, siap merubah dirinya dan perubahan itu dimulai dari dirinya sendiri,” kata Mulyadi
Padang,—-Seruuuu, ada bersitegang urat leher itulah debat Paslon di TV One Kamis 3/11 siang tadi.
Pada debat publik Pilkada Sumbar seri kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mulyadi menjawab pertanyaan panelis terkait membangun Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia dan berjiwa nasionalisme yang tinggi dan hal itu sesuai dengan misi Mulyadi-Ali Mukhni dalam membangun Sumbar yang Berkah dan Sejahtera.
Menurut Paslon dengan tagname MUALIM ini, salah satu permasalahan dalam mewujudkan SDM berakhlak mulia adalah minimnya keteladanan dari aparatur negara. Karena itu kata Mulyadi-Ali Mukhni yang paling utama adanya komitmen dari para pemimpin dalam memberikan contoh kepada seluruh aparatur yang ada.
Mulyadi menyampaikan yang harus diyakini dahulu adalah pemimpinnya harus merubah mindset pemimpin. Merubah dari mental yang biasa dilayani menjadi melayani masyarakat, yang pada ujungnya akan dirasakan oleh masyarakat.
“Yang paling penting adalah pemimpinnya harus merubah mindset, siap merubah dirinya dan perubahan itu dimulai dari dirinya sendiri,” kata Mulyadi.
Mulyadi juga menyampaikan bahwa pemimpin harus menghindarkan dari konflik kepentingan dalam membangun pelayanan kepada masyarakat sehingga semua bisa terlayani dengan baik oleh pemerintah.
Lebih lanjut, Mulyadi menekankan pentingnya leadership bagi pemimpin Sumbar dalam membangun birokrasi dan sebagai yang diberi amanah, menurut Mulyadi harus dikontrol secara utuh oleh gubernur.
“Tidak boleh ada ‘conflict of interest’ dan harus memiliki ‘leadership’ yang kuat sebagai pemimpin,” kata Cawagub Ali Mukhni menambahkan.
Mulyadi-Ali Mukhni berkomitmen memberikan contoh sebagai pemimpin kepada seluruh struktur birokrasi. Dia yakin, jika pemimpin telah memegang komitmen dan memberikan keteladanan, struktur di bawah akan mengikuti dan jika tidak harus diberi sanksi.
“Maka dari itu kami Insya Allah akan melepaskan segala kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan masyarakat,” kata Mulyadi menegaskan. (*mydcenter)