Pasar Senggol di Nagari Siluluak Sitiung Dharmasraya Ramai Dikunjungi Warga

oleh -644 views
oleh
644 views

Dharmasraya,  — Jorong Siluluak, Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, ternyata memiliki Pasar yang buka siang malam. Masyarakat setempat menyebutnya Pasar Senggol. Pasar tradisional ini selalu ramai dikunjungi warga, karena pedagang berjualan bermacam kebutuhan harian.

Setidaknya itulah gambaran yang terlihat di kawasan Pasar Senggol. Dikatakan salah seorang tokoh masyarakat setempat, Sarbaini, pasar tersebut mulai ada sejak lebih sebulan lalu, sebagai strategi pedagang pasar yang biasa berjualan di Pasar Pulau Punjung dan Pasar Sikabau.

“Pasar Pulau Punjung mengambil hari pasarannya pada hari Jum’at dan Minggu dan Pasar Sikabau pada hari Senin, jeda antara hari minggu dan senin itulah yang dijadikan momen bagi pedagang pasar tersebut untuk berjualan dilokasi ini, ” Ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan lokasi jorong tersebut yang jauh dari pusat perekonomian kedua pasar tradisional itu, menjadi pemicu munculnya keberadaan Pasar Senggol Siluluak tersebut.

Karena, lanjutnya, pendapatan masyarakat setempat yang didominasi dari hasil berkebun jenis tanaman keras cukup menjadikan masyarakat kawasan itu memiliki daya beli yang cukup kuat.

“Bisa dikatakan keberadaan pasar senggol tersebut menjadi salah satu strategi bagi para pedagang dalam mendekatkan diri ke konsumen, sehingga menjadi layanan prima bagi masyarakat karena tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh untuk hanya sekadar membeli kebutuhan harian, ” Jelasnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang di pasar itu, Nurman, mengaku keuntungan yang ia peroleh cukup besar dengan berjualan di kawasan tersebut.

“Jualan saya bukan termasuk jenis kebutuhan harian, namun ragam jenis pakaian yang saya tawarkan cukup diminati,” ungkapnya.

Ia menuturkan, dari keuntungan yang diperolehnya dinilai cukup untuk menutupi beban biaya operasional yang harus ia keluarkan untuk berdagang di pasar tradisional selama dua hari berturut-turut.

“Dalam kondisi ekonomi yang merosot saat ini dengan adanya tambahan penghasilan dengan berdagang keliling di pasar senggol dari sore hingga pukul 22.00 WIB saja, cukup membantu saya mempertahankan usaha sekaligus menafkahi keluarga,” Katanya.

Salah seorang pengunjung pasar, Renita, mengungkapkan ia merasa terbantu dengan hadirnya para pedagang tersebut di kampungnya.

“Selain harga yang relatif sama dengan harga jual di pasar tradisional, kami tidak perlu berdesakan, tidak perlu keluar biaya tambahan dan tentu saja lebih aman dari risiko terpapar virus Covid-19,” tutupnya. (ms/eng)