Sedang Berlangsung, Ibu Pertiwi Memanggil, Akademisi dan Rakyat Berkolaborasi di Padang Teriakan Gulingkan Oligarki

oleh -762 views
oleh
762 views
Hary Efendi berteriak lantang lawan kalau ada keinginan jadikan. ndonesia oligarki dan monarki, Rabu 20/3-2024. (adr)

Padang,— Perlawanan Sumatra Barat terhadap Kondisi Bangsa Kekinian menyala di depan Kantor Gubernur Sumbar, Rabu 20/3-2024.

Menurut Kordinator Aksi Ibu Pertiwi Memanggil Hary Efendi Iskandar mengatakan tidak terkait pesanan siapa-siapa.

“Ini murni anak ibu Pertiwi terpanggil melihat kondisi kekinian Bangsa yang sudah ugal ugalan sejak proses Pemilu 2023 di mulai,”ujar Hary.

Mereka berteriak pelanggaran HAM jadi presiden anak haram konstitusi jadi wakil presiden menggema di kawasan Sudirman Padang, Rabu 20/3-2024.

[Orasi silih berganti ditampilkan. Pada Aksi Ibu Pertiwi Memanggil mereka berteriak Indonesia tidak baik-baik saja. Puncak nya orasi dari tokoh lantang nasional tentang rubuhkan oligarki Ferry Amsari.

“Jangan takut bergerak,  negara ini tidak baik-baik saja, ketika kepala negara bercumbu dengan oligarki membungkam rakyat dan mahasiswa berteriak,”ujar Orator dari UMSB memantik aksi di pinggir Jalan Sudirman Padang.

Orator lain meneriakkan lantang Pemilu 2024 bukan maju tapi ini kemunduran demokrasi, gerakan mengawal demokrasi bergerak dari guru besar dan dosen perguruan tinggi.

Aksi Ibu Pertiwi Memanggil diawali lagu kebangsaan Indonesia Raya, Rabu 20/3-2024. (adr)

“Enyah oligarki dan kembalilah ke Demorkasi yang sejati, cabut mandat politisi yang menyimpang dari Demorkasi sejati itu sendiri,”ujar akademisi UNAND Didi.

Bahkan Orator lain mengatakan Indonesia saat ini tengah kembali ke jalan Orde Baru yang para reformasi 1998 menumbangkan rezim otoritas itu.

“Hari ini upaya kembali ke Orde Baru tengah berproses, satu kata lawan, rakyat mahasiswa dan guru besar perguruan tinggi harus turun ke jalan, hidup rakyat Indonesia, gantung oligarki dan kubur dynasti,”ujar Direktur YCMM Rifai Lubis.

Sementara Hary Efendi Iskandar mengatakan. Kekuasaan ke arah mobarkhu dan oligarki.

“Ini adalah pengkhianatan reformasi, hak saya untuk teriak hari ini, Seperi 26 tahun lalu, biar berteriak yang pasti lawan turunkan kekuasaan yang menuju monarki dan oligarki, Pak Jokowi biarkan anak jadi Cawapres telah buyarkan demokrasi Indonesia yang terbangun baik selama ini. Ini aksi unjuk keprihatinan bahwa Ibu Pertiwi Memanggil, penguasa lalim disanggah penguasa alim kita tunduk,”ujar Hary Efendi Iskandar. (adr)