SKB Padang Siap Berkontribusi Bangun Kampung

oleh -131 views
oleh
131 views

PADANG—Sempat ditiadakan tiga tahun terakhir imbas merebaknya pandemi Covid-19, akhirnya keluarga besar Syarikat Keluarga Banuhampu (SKB) Padang kembali merajut kebersamaan dalam “Silaturahmi SKB Padang 2023.” Tak kurang sekitar 200 orang keluarga SKB Padang hadir dalam kegiatan berlangsung di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Sabtu (22/7).

Lebih membahagiakan lagi, silaturahmi ini turut dihadiri Camat Banuhampu Agam Susi Karmila, Walinagari Pakansinayan HS Dt Kayo Nan Kuniang, Walnag Ladanglaweh David Erlangga. Lalu, Walnag Sungaitanang Ferry Natakusuma, Walnag Cingkariang Tos Helmadi dan Walnag Padanglua Edison.

Ketum SKB Padang Alfiadi Dt Tumanggguang Rajo Basa dalam kesempatan yang juga dihadiri sesepuh SKB Padang Dr Alfan Miko dan Yosmeri itu mengatakan, silaturahim ini wadah menjalin rasa “badunsanak” (persaudaraan) sekaligus untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan nagari, hal ini sejalan dengan program Pemko Padang.

“Keluarga besar Banuhampu yang menjadi warga Kota Padang tentunya turut mendukung kesuksesan pembangunan, sehingga hasil dari pembangunan itu bisa dinikmati bersama,” ujar Alfiadi yang kini Kadis Perikanan dan Pangan Padang. Turut juga hadir anggota DPRD Sumbar Rafdinal, mantan anggota DPR RI Nudirman Munir, mantan Danlantamal II Hargianto dan lainnya.

Tak sekadar silaturahmi, kegiatan ini jiga diisi dengan diskusi salahsatunya membahas penataan pandam pakuburan SKB Padang di Matoaiar Padang. Termasuk, membahas persoalan-persoalan terkini yang dihadapi anggota SKB Padang dan kampuang halaman.

“Kita berharap kepengurusan sekarang ini bisa menata sekaligus membuat aturan yang jelas terhadap siapa saja yang dibolehkan dimakamkan di pandam SKB. Harus ada aturan yang jelas,” ujar Dr Alfan Miko yang sekarang anggota Majelis Wali Amanat Unand.

Sedangkan Camat Banuhampu Susi Karmila menyebut, sekarang sudah banyak terjadi pergeseran di Banuhampu dan membutuhkan semua pihak, termasuk perantau, agar pergeseran ini tidak berdampak negatif. “Mulai semakin berkurangnya penduduk asli menetap di kampung, pergaulan bebas, termasuk narkoba,” ujar Susi dalam acara yang juga diisi dengan ceramah oleh dosen UIN Imam Bonjol Padang, Dr Suhefri. (*)