TPP Dewi Sumbar Gelar FGD Merumuskan Panduan Desa Wisata

oleh -327 views
oleh
327 views
Ilhamsyah Mirmam . (dok)

Oleh : Ilhamsyah Mirman

(Koord. Bidang Kemitraan BUMNag TPP Dewi Sumbar/Founder RRc)

DEBUR ombak disiang nan cerah, Minggu (24/04) menjadi saksi betapa kebersamaan yang terbuhul erat oleh peserta Focus Group Discussion (FGD) bukan main-main. Convention Hall Bukik Lampu mencatat tekad untuk berkarya secara terencana, terukur, terintegrasi dan ‘sustain’ telah dimulai langkah awalnya.

FGD yang bertujuan menggali pemikiran setiap bidang ini dibuka secara resmi oleh Ketua Team Pengembangan dan Pemberdayaan Desa Wisata Sumatera Barat (TPP Dewi Sumbar) Muhammad Zuhrizul. ‘Gubernur menyambut baik sekaligus menunggu bulir-bulir bernas dari pemikiran kita yang ada disini’, ungkap Maetek, panggilan akrabnya.

Secara bergantian dikupas segala hal menyangkut Desa Wisata. Dalam kesempatan presentasi, praktis sembilan orang secara keseluruhan tampil ciamik dan amat menguasai permasalahan bidangnya masing-masing. Tentu tidak lepas dari visi yang mendasari pembentukannya, yaitu merangkul para ‘stake holder’ mewakafkan diri dan keahliannya untuk kemajuan Sumbar.

Team Pakar Ir. Novizar Swantri dan Dr. Siti Fatimah hadir langsung di lokasi. Sementara Ketua Team Pakar, Sari Lenggogeni, Ph.D bersama sejumlah pengurus lainnya menyimak secara maya. Hal ini karena umumnya mereka sedang sibuk menyiapkan kehadiran pengunjung ditempatnya masing-masing, jelang libur lebaran.

Paparan bidang CHSE, Sport Tourism, Homestay, Agrowisata, Wisata Bahari, Hospitality, Ekraf, Kemitraan BUMNag dan Pendidikan, secara bergantian disampaikan oleh masing-masing koordinator atau yang mewakili. Respon mencerahkan dari team pakar dan pengurus yang hadir kian menambah bobot pertemuan yang di hadiri oleh 25 (dua puluh lima) peserta.

Rancangan awal ini selanjutnya akan di’katam aluih’ oleh tim perumus yang diketuai Elvis Kasmir, bersama para koordinator bidang. Diberi waktu tiga hari, sebelum tanggal 30 April, untuk merumuskan sekaligus mensinkronkan usulan ini menjadi satu bundel buku.

‘Hasilnya akan disampaikan kepada Gubernur, Ketua DPRD, para kepala dinas terkait serta Bupati/Walikota agar bisa menjadi acuan’, lanjut Maetek, yang juga pengurus departemen Pariwisata DPP IKA Unand tersebut.

Diselingi oleh buka puasa bersama nasi kotak. Hingga lampu suar bercahaya benderang dikelam hari, barulah pertemuan usai. Berputar konstan memberi panduan bagi kapal dan perahu nelayan keluar masuk pelabuhan Teluk Bayur, laksana itulah hendaknya peran TPP Dewi Sumbar. Memandu.

Jangan pula ‘angek-angek ci ayam’, agar masyarakat bisa merasakan manfaat kehadiran TPP Dewi Sumbar bersama produk pemikirannya ini. Demikian pula bagi para pemangku kepentingan terkait. Semoga.(analisa)