Padang,—-Senator DPD RI Emma Yohana cemas melihat fakta lapangan terkait upaya bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
”Heran dan cemas serta geram bercampur semua, menyaksikan fakta lapangan di tengah wabah corona ini,”ujar Emma Yohana wawancara via whatsapp dengan media di Padang, Sabtu 21/4.
Kata Uni Emma Yohana apa yang dituju protokol kesehatan dan ajakan Indonesia bermasker ternyata belum masif diterapkan publik.
“Uni lihat di pasar kemarin, onde mandee hampir 70 persen pedagang dan pembeli tak pakai masker, padahal wabah ini tidak berujud, ngeri uni,”ujar Emma Yohana.
Itu baru soal masker belum lagi soal Social dan Physical Distancing serta Stay at Home.
”Hanya sekian persen yang paham dan tahu arti ajakan itu semua yang lain entah lah, dan faktanya apa setiap hari update covid-19 dirilis baik nasional maupun daerah bertambah terus setiap hari,”ujarnya.
Belum lagi perantau masuk Sumbar dari daerah episentrum yang angka terakhirnya sudah lebih 43 ribu orang.
”Perlu pemerintah di Sumbar melakukan standar operasi prosedur pemantauan orang atau perantau pulang kampung, libatkan semua tokoh masyarakat terutama RT atau RW atau Kepala Jorong untuk melakukan pengawasan, dan kalau butuh tegas maka semua gugus tugas dari provinsi sampai gugur tingkat terendah harus tegas untuk ini,”ujar Emma.
Selain itu Emma Yohana mengapresiasi kerja tenaga kesehatan di seluruh rumah sakit di Sumbar.
”Saya hormat dan dokter serta paramedis lain adalah pahlawan saat ini, mereka adalah benteng terakhir menahan ledakan wabah ini, sehingga itu kepada Gugus Tugas Covid-19 di Sumbar harus memberikan perhatian ekstra untuk mereka, safety dan insentif mereka harus diprioritaskan,”ujar Emma Yohana. (own)
