Waspada..Setelah Covid-19 Varian Delta, Akan Ada Varian Baru Lagi

oleh -180 views
oleh
180 views
pers conference virtual, Minggu 15 Agustus 2021.(doc/own)

Padang — Covid-19 ada pada 2020 akhir tapi kalau virus korona sudah ada sebelum covid ini meledak.

Virus Korona itu sudah banyak variannya sejak menjangkit dunia pertama sekali, varian delta menjadi ganas karena menyerang dan menyebar manusia cepat.

“Setelah varian ini diprediksi akan muncul. lagi varian lain, kalau delta ganas tentu varian baru yang akan masuk lebih lagi, semoga tidak sampai ke Sumbar dan Indonesia,” ujar Tenaga Ahli Menkes RI sekaligus Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr Andani Eka Putra pada pers conference virtual, Minggu 15 Agustus 2021.

Menurut penanggungjawab pemeriksan laboratorium tes PCR di Sumbar ini virus korona kemiripan struktur dengan kelelawar terjadi mutasi. Awalnya tak bisa menempel kemanusian kini bisa menempel, apakah inj alami atau rekayasa entahlah.

“Yang jelas kita sudah menuju dua tahun dikungkung pandemi 2021,” ujar Andani.

Mutasi virus menimbulkan varian, Januari 2020 telah terjadi mutasi pertama D614G

“Bulan Juni semua mengarah ke D614G, deteksi varian baru bisa dilihat dari peningkatan kasus bulanan terjadi,” ujar Andani.

Varian inggris 501y, bahaya mutasi lahirkan varian lebih mudah memapar manusia dari varian sebelumnya.

“Delta 452R, terjadinya ada peningakatan kasus karena delta varian ini,” ujarnya.

Prediksi Desember 2020 antara city value, pasien delta bukan delta.

“Pola city value kita banyak di bawah 20 persen sama dengan Jakarta di Desember itu, asumsi kita Desember 2020, delta sudah masuk ke Sumbar,” ujarnya.

Pada Juni 2021, varian delta menghajar Sumbar hingga 63 persen artinya di bulan itu sudah menyebar varian delta.

“Ada ledakan kasus, pada Mei dan Juni pasca ledakan covid-19 Oktober tahun lalu,” ujar Andani

B1464662 Mei varian lokal Indonesia, tapi hilang berganti varian delta padaJuni-Juli Delta menggurita.

“Puncak varian identik ledakan kasus covid-19, ” ujar Andani.

Awal Agustus ini kata Andani varian delta sudah 100 persen merapun Sumbar.

“Minggu ini positivity rate (PR) Sumbar 24-25 persen, kemungkinan varian lain sangat berpeluang masuk Sumbar. Kuncinya saat ini Prokes-covid-19 tangani di hulu, kepala daerah ayo konsisten mengawasinya, apapun varian covid-19 antisipasinya adalah Prokes ” ujar Andani.

Andani juga mengatakan vaksinasi vmcovid-19 bagian dari mengenalkan virus kepada tubuh orang.

“Tergantung vaksin juga, ada vaksin hanya untuk memperkuat imun dan mengenalkan imun apakah untuk periode tertentu,” ujar Andani pada pers conference virtual dimoderatori Ketua IJTI Sumbar Jhon Kambang.

Vaksin itu untuk memasukan memori sel imun kita supata mengenal virus korona. Sepanjang bisa kenal dengan virus maka tubuh kebal tapi jika tidak terinfeksi.

“Masuk virus baru sel memori vaksin tidak kenal terinfeksi, varian covid-29 mempengaruhi imun tubuh setiap orang Data di Inggris, 90 persen warganya sudah divaksin pola infeksinya sama. Jadi vaksin ternyata lebih membantu mencegah gejala yang lebih berat, proteksi vaksin terhadap varian baru sama 30 persen. Kalau untuk gejala berat vaksin bisa mengantisipasi 90 persen,”ujar Andani

Seharusnya kata Andani vaksin paling baik adalah terinfeksi karena virusnya hidup tapi resiko besar dan cara vaksin ini tidak pernah dipakai.

“Vaksin harus berkali-kali, sama virus influensa, di Eropah, setiap tahun warganya vaksin influensa. Tapi kita Indonesia entah lah, ada antri vaksin itu bukan karena kesadaran tapi karena ada persyaratan, SIM, terbang, bahkan masuk mall aja sekarang pakai vaksin, harus tunjukan sertifikat pernah vaksin,” ujar Andani. (***)