Oleh Prof. Dr. Ir. Novri Nelly, M.P., Dr-Ing. Ir. Uyung Gatot. S Dinata, M.T., Dr. Ir. Eka Candra Lina, SP. MSi. IPM., Prima Fithri, SP., MT., Cesar Welya Refdi, S.TP.,M.Si., dan Dr. Milda Ernita, S.Si,M.P.
Padang,– Pertanian organik tumbuh pesat di tingkat lokal, nasional, maupun global seiring peningkatan kesadaran konsumen akan bahaya residu bahan kimia yang berasal dari penggunaan sintetis seperti pestisida dan pupuk dalam pertanian. Dalam budidaya pertanian secara organik, harus sesuai kaidah SNI secara umum melarang penggunaan bahan-bahan sintetis. Sehingga produk-produk organik relatif lebih aman produksi dan aman konsumsi jika dibandingkan dengan produk pertanian konvensional namun, kendala yang dihadapi dalam aspek komersial. Salah satunya adalah memperoleh bahan baku.
Program Diseminasi Inovasi dan Teknologi (PDTI) di Sumatera Barat melibatkan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) dan Koperasi Serba Usaha (KSU) di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Solok. Entitas yang berpartisipasi termasuk Bumnag Saiyo Sakato dan Bumnag Sehati, yang bekerja sama dalam mengembangkan potensi tanaman sirih hutan (Piper aduncum) sebagai bahan baku. Tanaman ini dikenal sebagai gulma yang banyak tumbuh didaerah Bumnag. Keterbatasan ini menjadi tantangan besar dalam mengoptimalkan potensi daerah tersebut.Berdasarkan uraian diatas petani sereh wangi dapat memanfaatkan tanaman P. aduncum sebagai sumber penghasilan baru disamping pengolahan minyak sereh wangi yang memiliki nilai ekonomis tinggi melalui proses destilasi. Petani dan anggota kelompok tani Laiang Sepakat memerlukan pelatihan dan pendampingan terkait pemanfaatan gulma P. aduncum sebagai bahan baku pestisida botani, Mencakup cara pemilihan dan penanganan tanaman P. aduncum dan cara destilasiminyak berat kepada anggota kelompok. Hal tersebut akan membantu tersedianya sumber bahan baku insekisida botani yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Mitra yang bertindak sebagai konsumen dari hasil penyulingan minyak P. aduncum adalah perusahaan PT NanoTech Asa Peduli, merupakan anak perusahaan dari PT Nanotech Indonesia Global Tbk. Yang akan memproduksi pestisida botani dalam skala industri. Perusahaan di berpusat di Serpong saat ini membutuhkan minyak P. aduncum sebagai bahan baku untuk produksi pestisida botani demi tersedianya produk pengendali hama rama lingkungan untuk kebutuhan pertanian organik. PT NanoTech Asa Peduli membutuhkan minyak P. aduncum dalam jumlah yang banyak untuk produksi secara berkelanjutan. Kebutuhan rutin saat ini sekitar 100 kg/bulan, dengan nilai jual 500.000/kg. Nilai ini tentu sangat membantu meningkatkan pendapatan anggota kelompok disamping dari hasil penyulingan minyak sereh wangi.Namun, pengetahuan masyarakat kurang efektif mengenai tata cara pengolahan, pendistribusian, dan alat-alat yang sesuai untuk pengolahan minyak atsiri dari P. aduncum.Oleh karena itu, program ini juga berupaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat lokal melalui pelatihan dan penyuluhan. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat setempat agar mampu memanfaatkan sumber daya yang ada, meningkatkan pendapatan, serta menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, inisiatif ini diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi lokal dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Padang Pariaman dan sekitarnya.(**)
Editor : Adrian Tuswandi, SH