Padang, - Debat Pilkada Kota Padang yang digelar di Hotel Mercure menjadi sorotan dengan ide-ide segar dari para calon wali kota dan wakil wali kota.
Salah satu sorotan utama adalah gagasan program unggulan dari pasangan calon nomor urut 1, Fadly Amran dan Maigus Nasir, yang mengusung konsep “Perda Nagari dalam Kota.”
Program ini bertujuan untuk menerapkan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam kehidupan masyarakat perkotaan di Padang.
Fadly Amran menjelaskan bahwa “Perda Nagari dalam Kota” adalah langkah konkret untuk mengangkat nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di lingkungan urban.
Melalui dukungan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022, ABS-SBK kini memiliki landasan hukum yang kuat di Sumatera Barat, termasuk di Padang.
Fadly menggarisbawahi pentingnya kolaborasi melalui konsep "Sinergi Nagari." Menurutnya, kolaborasi ini melibatkan peran aktif dari pemangku kepentingan, termasuk Tungku Tigo Sajarangan yang terdiri dari ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai, sebagai upaya menghadirkan identitas Nagari di kota Padang.“Sinergi Nagari akan menginisiasi Perda Nagari di dalam kota dengan melibatkan Tungku Tigo Sajarangan secara penuh. Kita ingin pastikan bahwa Nagari di Padang tidak hanya sekadar mendapatkan fasilitas minim, tetapi benar-benar mendapatkan dukungan penuh sebagai bagian dari komitmen kita memperkuat adat dan budaya lokal,” ujar Fadly Amran dengan penuh semangat.
Fadly juga menegaskan bahwa program ini bukan sekadar mempertahankan budaya, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk memperkuat identitas Padang sebagai kota dengan kekayaan adat dan budaya.
Ia menekankan bahwa konsep *Tungku Tigo Sajarangan* harus diaplikasikan tidak hanya di nagari tetapi juga di kawasan perkotaan.
Maigus Nasir, calon wakil wali kota pasangan Fadly, juga menyatakan bahwa program ini adalah bentuk nyata dari filosofi ABS-SBK.
Editor : Redaksi
