Epyardi Asda, Apa Lagi yang Dia Cari?

oleh -852 views
oleh
852 views
Epyardi Asda, OTEWE Sumbar 1, apa yang dicari? (dok)

SEORANG manusia punya tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Tujuan-tujuan yang lazim ingin dicapai misalnya jabatan, kekayaan, dan popularitas.

Epyardi Asda sudah punya ketiganya. Lantas, apa lagi yang dia cari dalam hidup ini?

Soal jabatan, Epyardi pernah menjadi anggota DPR RI tiga periode (2004—2018). Kini dia menjabat sebagai Bupati Solok (2021—2024).

Perihal kekayaan, dia kepala daerah paling kaya di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaannya Rp 66 miliar sebagaimana dikutip dari berita “Intip Harta Kekayaan 2 Bupati Terkaya di Sumbar” (Sumbarkita.id, 27 Desember 2023).

Maka, bukanlah hal yang mengherankan jika dia dan keluarganya membayar zakat mal sebanyak Rp 5 miliar per tahun.

Mengenai popularitas, dia sudah populer di Sumbar, bahkan nasional. Di Sumbar jelas dia terkenal karena menjadi salah satu wakil masyarakat Sumbar di DPR RI selama tiga periode. Kini sebagai bupati pun dia cukup dikenal publik karena merupakan bupati yang sering diberitakan media massa dengan segala kelebihan dan kontroversinya.

Apa lagi yang dicari Epyardi?

Dia punya keluarga yang bahagia. Dengan segala capaiannya, dia sudah bahagia hidup dengan seorang istri yang setia dan enam anak. Salah seorang anaknya, Athari Gauthi Ardi, bahkan sudah menjadi anggota DPR RI periode 2019—2024. Athari kembali menduduki kursi DPR RI setelah memperoleh suara yang cukup pada Pileg 2024—lihat berita “Perolehan Suara Pileg DPR Dapil Sumbar 1, PKB Dapat Kursi dan 4 Petahana Tumbang” (Kompas.com, 18 Maret 2024).

Soal karier politik, sewaktu menjadi kader PPP, dia pernah menjadi Ketua DPP PPP Sumbar periode 2011—2014, lalu Wakil Ketua Umum PPP pada 2014—2018. Dia bahkan pernah mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PPP, yaitu pada Muktamar VIII PPP di Hotel Grand Sahid, Jakarta, September 2014.

Namun, di tengah pencalonan, dia mengundurkan diri sebagai kandidat calon ketua umum dengan alasan bahwa menjaga kekompakan PPP sebagaimana dikutip dari berita “Epyardi Tiba-Tiba Mundur dari Calon Ketum PPP di Muktamar Jakarta” (Tribunnews.com, 31 Oktober 2014).

Dari PPP, Epyardi pindah ke PAN pada 2018. Dia lalu menjadi Wakil Ketua Umum PAN pada 2018—2020 sebagaimana dikutip dari “Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Period 2015—2020 (Intanfauzi.com). Setelah itu, dia menjadi Ketua DPP PAN 2020—2025 sebagaimana dikutip dari berita “Ini Susunan Kepengurusan PAN Periode 2020—2025” (Kompas.com, 25 Maret 2020).

Dengan segala capaiannya itu, bukankah Epyardi tinggal menikmati hari tua pada usia 62 tahun dengan bersenang-senang dengan keluarganya tanpa harus bekerja keras, apalagi bekerja sebagai kepala daerah?

Namun, tampaknya bukan itu tujuan hidup Epyardi. Dalam wawancara di akun Minangsatu yang berjudul “Epyardi Asda ‘Otewe Sumbar 1” Sumbar Butuh Perubahan?? EA Serius atau Hanya Gimmick?” (YouTube.com, 3 April 2024), Epyardi mengatakan bahwa dia ingin bermanfaat untuk orang banyak.

“Orang yang mengerti akan tujuannya tidak akan berhenti sebelum tercapai apa yang ditujunya. Tujuan hidup saya hanya satu, sesuai dengan hadis Rasulullah yang selalu saya katakan, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang berguna bagi orang lain. Dan saya ingin menjadi orang yang terbaik. Saya ingin dicatat oleh Allah bahwa saya pernah jadi orang yang berguna bagi orang lain, bermanfaat bagi kaum duafa, yang mengangkat harkat dan martabat mereka,” kata Epyardi dalam video tersebut.

Sebagai informasi, hadis yang dikutip Epyardi tersebut merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadis tersebut dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al Jami’ Ash-Shaghir.

Dengan tujuan hidup tersebut, Epyardi bukanlah orang yang berambisi menjadi pemimpin untuk mencari keuntungan pribadi, seperti mencari jabatan, kekayaan dan popularitas, sebab dia sudah punya semua itu. Dia berambisi menjadi pemimpin untuk mewujudkan tujuannya, yaitu bermanfaat bagi orang banyak, dalam hal ini masyarakat Sumbar.

Jika ada orang yang berniat untuk berbuat baik, apalagi berbuat baik untuk banyak orang, sudah sepatutnya kita membantunya untuk mewujudkan niat baiknya.

Pada sisa usianya, Epyardi ingin bermanfaat bagi masyarakat Sumbar. Jelas dia tidak akan mampu mewujudkan niat itu sendiri.

Dia membutuhkan masyarakat Sumbar untuk mencapai tujuannya itu. Mari kita bantu dengan doa dan dalam bentuk dukungan apa pun. Jangan biarkan orang yang berniat baik berjuang sendirian.(analisa)

Penulis : M. Riswan
(Direktur Eksekutif Integral Research & Communication)