Fakhrizal-Genius Paslon Perseorangan Pertama Pilkada Sumbar

oleh -1,291 views
oleh
1,291 views
Ikhwan Wahyudi (foto: dok)

Oleh:  Ikhwan Wahyudi

SETELAH membaca buku Political Personal Branding ditulis Silih Agung Wasesa, penulis mencoba mengamalkan ilmu yang ada di buku dengan menganalisis baliho FAGE calon gubernur Sumbar yang akan bertarung di Pilkada Gubernur Sumbar 2020.

Tentu saja, baliho dengan beragam foto dan slogan itu tidak asal asalan dibuat dan membawa pesan kepada publik.

Fakhrizal

Jika kandidat lain hingga saat ini pasangannya baru istri masing-masing, maka Fakhrizal satu satunya calon yang sudah memiliki pasangan resmi jauh-jauh hari untuk melangkah ke perhelatan demokrasi.

Mengandeng Wali Kota Pariaman Genius Umar sebagai Calon Wakil Gubernur, jenderal bintang dua ini memilih jalur perseorangan menuju kursi Sumbar I.

Mungkin karena kantornya bersebelahan dengan kantor Gubernur, sang jenderal ingin mencoba tantangan baru, dari menjadi orang nomor satu di kepolisian Sumbar menjadi orang nomor satu di Sumbar dan ini merupakan cita-cita yang paripurna.

Sebelum mengulas balihonya, kehadiran Fakhrizal di gelanggang Pilkada Gubernur Sumbar, mencatatkan dua sejarah baru sepanjang perhelatan PilkadaGub Sunbar secara langsung sejak Sumbar sejak 2005.

Pertama, Fakhrizal merupakan satu-satunya kontestan yang berasal dari kepolisian dan merupakan Kapolda pertama yang berikhtiar pindah kantor dari Jalan Sudirman 55 ke Sudirman 51 yang hanya dipisahkan oleh Jalan Padang Pasir XI.

Kedua, Fakhrizal merupakan kandidat pertama yang maju melalui jalur perseorangan di PilkadaGub Sumbar dan seperti kata Dilan ‘jadi calon gubernur itu berat apalagi perseorangan, biar saya saja’.

Bagaimana tidak berat coba, butuh minimal 316 ribu KTP sebagai dukungan yang harus tersebar minimal di 10 kabupaten dan kota di Sumbar.

Apalagi di Sumbar calon perseorangan yang berhasil dari sekian banyak Pilkada dan puluhan kandidat yang mengadu nasib, baru satu yang sukses yaitu Wali Kota Bukittinggi saat ini Ramlan Nurmatias.

Baliho Fakhrizal-Genius (FaGe) (foto: dok)

Nah seperti apa baliho Inspektur Jenderal yang berkumis ini ? Latarnya dominan berwarna putih, ia mengenakan baju koko warna putih dengan sarung bugis hitam bercorak putih tak lupa kopiah di kepala.

Senyumnya jangan ditanya, pesona kumis dengan barisan gigi yang rapi membuat siapa pun terpikat. Kesan macho kian dipertegas dengan tangan mengepal kuat memegang ujung sarung. Gagah dan berkarisma.

Ketahuilah selain memikat hati, kumis juga punya manfaat kesehatan yaitu mengurangi risiko alergi, mencegah masalah kulit, melindungi dari sinar UV, hingga memperlambat penuaan.

Tangan mengepal memiliki makna pesona dan karisma dan ciri orang yang amat fokus dengan apa yang dikerjakan serta tekad dan kemauan kuat.

Dan dari semua kandidat pria hanya dua yang memelihara kumis yaitu Fakhrizal dan Ali Mukhni, siapa yang lebih paten kumisnya ? silahkan nilai sendiri ya.

Dari penulisan nama, membaca Irjen Pol saja sudah memberikan rasa aman dan nyaman di hati. Hati siapa yang tak akan tenang dipimpin oleh polisi. Bagi orang baik-baik melihat seragam coklat itu saja sudah menghilangkan was-was kalau ada yang mau bertindak kriminal, apalagi ini pemimpin tertinggi pula. Ditambah lagi jumlah pemegang bintang dua tak banyak di Tanah Air hanya di Mabes Polri dan Polda tipe A yang menyandangnya.

Gelar Fahrizal ada dua Drs dan M.Hum pertanda ia juga seorang pembelajar yang senantiasa meningkatkan ilmunya. Jangan lupa gelar haji tanda seorang muslim sudah khatam menunaikan semua rukun Islam. Ini klop dengan pilihan baju koko, sarung dan kopiah, kalau mau pergi shalat ke masjid tak perlu ganti pakaian, tinggal berwudhu saja lagi, bahkan khatib jumat pun masuk penampilannya.

Pasangannya juga serasi dan yang tak bisa dipandang remeh oleh calon lain adalah tiga gelar yang disandang Genius Umar. Doktor, magister dan sarjana, ini bukan kaleng-kaleng. Menyandang titel sarjana saja mantap, magister hebat, doktor dahsyat.

Slogannya pun bukan sembarangan Bersatu untuk Sumbar Maju. Negarawan dan visioner sekali slogan ini pertanda paham akar persoalan daerah dan mau dibawa kemana provinsi ini ke depan.

Kesimpulan ini adalah baliho paling apik, rapi dengan warna yang teduh dan menyejukan.(analisa)