Halal Bihalal IKS, Nyatanya Hablum Minannas Perantau Salayo

oleh -220 views
oleh
220 views
Desrio Putra warga IKS Kota Padang, Anggota DPRD Sumbar sampaikan harapan terbesar agar perantau meningkatkan kepedulian dengan kampung halaman.(md)

Padang,— Jelang akhir Syawal perantau masyarakat Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Salayo (IKS) Kota Padang gelar Halal Bihalal, Minggu 21/5-2023.

Halal Bihalal IKS Kota Padang menangkat tema ”Kita Tingkatkan Rasa Persaudaraan dan Kebersamaan.”

Helat silaturahmi bernuansa religius itu diadakan pada Minggu di Warung Komar Jalan Koto Marapak No.11, Kota Padang, Sumatera Barat.

Halal Bihalal IKS Kota Padang diiukti ratusan warga asal Salayo Solok, selain itu hadir para undangan dalam acara tersebut di antaranya Walinagari Salayo, Ketua KAN, Ketua BPN, Bundo Kanduang, Parik Paga Nagari Salayo, Ketua Baznas Nagari Salayo. Turut dihadiri Anggota DPRD Provinsi Sumbar Desrio Putra, anggota DPRD Kabupaten Solok Sutan Bahri dan Aurizal.

Siraman rohani pada Halal Bihalal IKS Kota Padang disampaikan oleh Buya Dr. Ahmad Bastari.

Acara itu juga didukung Ketua S3 (Solok Saiyo Sakato) H. Suwirpen Dt. Kayo yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumbar.

Ketua IKS Kota Padang, H. Muslim Harusn Dt. Magek Bajoang di dampingi Sekretaris M.A.Dalmenda Dt. Pamuntjak Alam menyatakan, Halal Bihalal yang dilaksanakan atau diadakan dalam rangkaian Idul Fitri, karena antara keduanya memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat.

“Idul Fitri berarti kembali kepada kesucian jiwa (takziyah al-nafs), sedangkan halal bihalal merupakan salah satu cara membersihkan diri dari dosa dan kekhilafan, terutama dosa dan kekhilafan dengan sesama manusia. Hal ini sejalan dengan petunjuk ajaran Islam agar membangun hubungan yang harmonis dan seimbang dengan Tuhan (hablum minallah) dan dengan sesama manusia (hablum minannas).” jelas mantan Kepala Humas Telkom Sumbar-Riau ini.

Buya Ahmad Bastari, Halal Bihalal mengingatkan kepada pentingnya menjaga kesucian diri dari dosa dengan sesama manusia, di samping dosa kepada Allah SWT.

“Dosa kepada Allah SWT ternyata lebih mudah dihapusnya daripada dosa dengan manusia. Alasannya adalah, bahwa meminta ma’af atau bertaubat kepada Allah kemungkinan diterimanya jauh lebih besar dibandingkan dengan meminta ma’af kepada manusia, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, sedangkan manusia tidak demikian,”ujar Buya Ahmad Bastari.
Selain itu, meminta maaf kepada manusia hanya berlaku selama manusia itu hidup di dunia dan saling berjumpa atau saling berhalal bihalal.

“Sedangkan meminta maaf kepada Tuhan bisa terjadi setelah manusia mati atau ketika manusia di akhirat nanti, kecuali dosa musyrik (menyekutukan Tuhan). Halal bihalal terkait dengan upaya menjaga kesucian diri dari dosa dengan sesama manusia dapat dilihat dari makna halal bihal tersebut,”ujar Buya Ahmad Bastari.

Desrio Putra selaku anak nagari Salayo notabene anggota DPRD Sumbar yang juga tergabung sebagai warga IKS Kota Padang dalam kesempatan itu menyampaikan harapan besar agar IKS Kota Padang agar tetap menjaga kebersamaan dan berupaya keras memberikan berbagai ide, gagasan, kepedulian terhadap banyak hal permasalahan dalam nagari dan dibarengi tindakan nyata untuk menuju suatu perubahan yang lebih berarti.

“Salah satu tindakan nyata tersebut dengan menyatakan sikap memberiikan pilihan terhadap putra dan putri terbaiknya duduk sebagai anggota dewan di Kabupaten Solok, Propinsi hingga ke tingkat pusat. Tanpa ada keterwakilan masyarakatnya akan sulit nagari untuk tumbuh berkembang, “ ajak Desrio Putra.

Setelah ramah tamah dengan berdiskusi berbagai hal tentang kemajuan nagari, kemudian kemeriahan dan keakraban dengan saling bermaaf-maafan itu ditutup dengan makan dan foto bersama.(***)