Isu Transisi Energi dan Perubahan Iklim di Tingkat Akar Rumput di Lokakarya Demokrasi dan Keadilan dalam Percepatan

oleh -310 views
oleh
310 views

Padang– Energi Bersama, merupakan sebuah organisasi kepemudaan non-profit berfokus pada isu perubahan iklim, lingkungan, dan transisi energi di Sumatera Barat, menyelenggarakan lokakarya yang bertajuk demokrasi dan keadilan dalam percepatan isu transisi energi dan perubahan iklim di tingkat akar rumput.

Acara ini diselenggarakan Selasa (10/1) berkat kerjasama dengan US Embassy Jakarta, Youth Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), dan American Corner Universitas Andalas, yang diselenggarakan di Ruangan American Corner, Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Andalas.

Lokakarya ini merupakan acara terakhir, dari serangkaian agenda dalam program KKN-Ku Dengan Energi Bersama. Dimana program ini dilakukan, untuk membantu mahasiswa-mahasiswa tahun akhir di Sumatera Barat, yang tergabung sebagai Teman Volunteer Energi Bersama, untuk ikut berperan serta dalam mensosialisasikan isu perubahan iklim, lingkungan, dan transisi energi, pada program kerja KKN masing-masing secara langsung kepada masyarakat akar rumput pada 12 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, selama bulan Juli – Agustus yang lalu.

Mengedepankan narasi dan tindakan demokratisasi dan keadilan dalam percepatan isu perubahan iklim dan transisi energi bagi masyarakat lokal, merupakan perihal yang harus ditekankan. Pasalnya seperti yang diketahui, isu-isu ini biasanya hanya dibahas dalam diskursus di tingkat nasional, dan sangat jarang dibahas dalam tingkatan lokal.

Maka dari itu, dalam inisiasi ini Energi Bersama melihat urgensi kehadiran isu perubahan iklim dan transisi energi harus banyak disampaikan kepada masyarakat lokal di Sumatera Barat, karena merekalah kelompok yang menjadi garda terdepan atau frontier, yang terdampak dalam perubahan iklim (seperti banjir dan tanah longsor), pengalih fungsian lahan (seperti pembangunan geothermal dan tambang batu bara untuk PLTU).

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Abraham Lee, Deputy Cultural Affairs Officer – US Embassy Jakarta, dalam sambutannya bahwa “Dalam program pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) yang akan diterima pemerintah Indonesia sebanyak USD 20 Miliar dari negara-negara maju, bahwa maksud dari kata Just dalam pendanaan ini adalah aspek Justice atau keadilan. Dimana diharapkan dalam transisi ke energi bersih, kelompok-kelompok masyarakat lokal yang terdampak dan kehidupannya bergantung dalam energi-energi fosil, harus dikedepankan dengan penuh keadilan. Maka dari itu, lokakarya ini kami rasa sangatlah penting untuk membawa isu ini sampai di tingkatan lokal, dan kelompok generasi muda adalah salah satu kunci sukses untuk mengakselerasi transformasi yang berkeadilan ini.”. Ucapnya

Sejalan dengan Abraham Lee, Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas PGRI Sumatera Barat, Dr. Dian Kurnia Anggreta, menyatakan bahwa generasi muda memiliki kekuatan yang besar dalam percepatan isu lingkungan dan energi, yakni:
● Menjadi aktor penggerak dalam gerakan lingkungan dan energi,
● Memiliki kemampuan menyebarkan informasi lingkungan dan energi dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat,
● Memiliki kreativitas dan inovasi dalam menyebarkan informasi seputar lingkungan dan energi,
● Kumpulan generasi muda yang sadar dalam isu-isu ini, tentu menjadi kekuatan kolektif untuk bertindak dalam melindungi lingkungan, dan mendukung pengembangan energi yang berkelanjutan.

Maka dari itu, dengan semangat menjadi Aktor penggerak dalam isu ini, Energi Bersama memiliki visi bahwa dengan kehadiran organisasi yang lahir pada 11 November tahun 2021 ini, generasi muda yang tergabung dalam Energi Bersama, diharapkan bisa menjadi Pemimpin Iklim Masa Depan (future climate leaders), yang bisa mengadvokasi aspek keadilan dalam perubahan iklim dan transisi energi di Sumatera Barat.

Sehingga nantinya dampak positif dari generasi-generasi muda di Sumatera Barat ini, bisa memberikan sudut pandang yang baru dan optimistik kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk lebih mengedepankan aspek Keadilan dan Demokratisasi dalam perubahan iklim dan transisi energi, sehingga nantinya dalam tata kelola kebijakan, Sumatera Barat juga akan bisa menjadi Provinsi Pemimpin Iklim (climate leaders region) di Indonesia, ungkap Agung Marsallindo, Founder sekaligus Direktur Energi Bersama. (**)

Tentang Energi Bersama

Energi Bersama merupakan organisasi kepemudaan non-profit dari Sumatera Barat, yang bergerak dalam mengadvokasi isu perubahan iklim, lingkungan, dan transisi energi di tingkat akar rumput. Organisasi ini terbentuk oleh salah satu Alumni Youth Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship Program, yaitu Agung Marsallindo, bersama co-founder lainnya yang merupakan Alumni Universitas Andalas, yakni Cici Safitri, Vini Marlina, Novina Deliza, dan Rino Adi Prasetyo.