Padang–Capres No. 01 Anies Rasyid Baswedan berulang kali menyampaikan keinginan atau janji politiknya untuk mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur kereta api di Sumatera Barat jika terpilih menjadi Presiden. Pertama kali, statemen itu disampaikannya pada acara Desak Anies di Batusangkar, Rabu 3 Januari 2024. Pernyataan itu diulanginya lagi pada forum dialog dengan Kamar Dagang dan Industri pada Kamis 11 Januari 2024.
Menurut Jubir AMIN Miko Kamal, janji Anies terkait reaktivasi jalur kereta api tersebut merupakan janji yang sangat realistis dan dapat dilaksanakan secepatnya, ketika Anies sudah menjabat. Alasannya, seperti yang disampaikan Anies, melakukan reaktivasi jalur kereta api jauh lebih murah dibanding, misalnya membangun jalan tol. Mengutip Anies, Miko menyampaikan bahwa biaya reaktivasi jalur kereta api membutuhkan biaya sekitar Rp. 16 Miliar per kilometer. Bandingkan dengan biaya pembebasan jalan tol yang rata-rata memakan biaya sekitar Rp. 80 Miliar per kilometer untuk pembebasan lahan. Angka Rp. 80 Miliar belum lagi termasuk biaya konstruksi.
“Di samping biaya yang jauh lebih murah, reaktivasi jalur kereta api juga akan mendatangkan efek sosial dan lingkungan yang baik bagi masyarakat. Kereta api akan mengurangi polusi dan kepadatan lalu lintas”, kata Miko.
“Kereta api juga lambang kemajuan sebuah negara. Negara-negara maju di dunia pasti memiliki jalur kereta api yang bagus dan layak yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya di negara yang bersangkutan”, lanjut Miko.
“Sebagai Provinsi yang punya jalur kereta api yang cukup panjang (300 km) dan sekarang yang aktif baru sekitar 90 km (Bisnis.Com, 17 Juni 2019), masyarakat Sumatera Barat pantas bersuka cita atas janji yang disampaikan Capres Anies. Jika kelak itu terlaksana, masyarakat akan mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan. Keindahan alam dan keunikan kuliner Sumatera Barat akan semakin tereksplor dan akan berkontribusi memajukan perekonomian masyarakat untuk mewujudkan keadilan sosial. Di samping itu, reaktivasi jalur kereta api juga akan melancarkan arus barang yang akan mengurangi biaya logistik. Sebab itu, masyarakat Sumatera Barat sudah sepatutnya menjatuhkan pilihannya kepada Anies dan Muhaimin pada Pilpres 14 Februari nanti”, tutup Miko.(**)
