Konflik di Rempang Kepri, Guspardi Gaus: Selesaikan dengan Win-Win Solution

oleh -195 views
oleh
195 views
Guspardi Gaus menilai ada ketak menyambungnya komunikasi d Rempang, Rabu 13/9-2023. (faj)

Jakarta,— Gelombang protes terkait proyek strategis nasional di Rempang karena menggusur warga Rempang Kepulauan Riau.

Bahkan aksi itu memantik solidaritas suku melayu se Indonesia, melihat gelagat tidak baik itu, Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus merasa prihatin dan menyayangkan kembali terjadinya insiden bentrokan antara warga dengan aparat keamanan saat warga masyarakat Rempang melakukan unjuk rasa di depan kantor BP Batam Senin 11 September 2023.

Sebelumnya Kamis 7 September 2023 juga telah terjadi kericuhan massa yang menolak kehadiran aparat gabungan TNI, Polri, dan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang akan mengosongkan lahan warga karena wilayah tersebut akan dikembangkan menjadi Kawasan Rempang Eco City

“Kami menghimbau kepada aparat keamanan yang bertugas agar dapat bersikap persuasif dan humanis dalam menyikapi peristiwa di lapangan,“ ujar Guspardi saat dimintai keterangannya, Selasa  12/ 9-2023.

Menurutnya warga masyarakat Rempang yang melakukan penolakan bisa jadi belum memahami secara utuh mengenai kebijakan pemerintah menjadikan lahan warga untuk kawasan Eco-City, komunikasi tidak tersampaikan dengan baik kepada warga masyarakat.

Diakuinya, pembangunan kawasan Rempang Eco-City dimaksudkan untuk menjadikan Pulau Rempang sebagai pusat ekonomi industri hijau.

“Pembangunan itu sebenarnya merupakan langkah pemerintah dalam mendukung penciptaan lapangan kerja dan investasi bagi masyarakat setempat,”ujar Politisi PAN ini

Namun begitu, Anggota Komisi II DPR RI itu menegaskan hak-hak masyarakat juga harus dilindungi sesuai hukum yang berlaku.

Sejatinya, pembangunan itu kata Guspardi Gaus tak boleh meminggirkan warga.

“Masyarakat harus diberdayakan, jangan malah disisihkan.”ujarnya.

Bisa saja pemerintah mendorong perusahaan yang akan menanamkan investasi di Pulau Rempang itu supaya menjadikan kampung-kampung warga menjadi kampung wisata. Atau kata politisi asli minangkabau, perusahaan investor memberikan ganti untung, bukan ganti rugi bagi warga masyarakat dan lain sebagainya.

Legislator Dapil Sumatera Barat 2 itupun berharap agar permasalahan dapat di selesaikan dengan cara “win-win” solution dengan mencari jalan penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak.

“Supaya,  dinamika yang terjadi di Batam itu bisa segera terendam secepat mungkin,”ujar Guspardi Gaus yang kembali tercatat sebagai Caleg DPR RI Dapil Sumbar II dari PAN.

Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengosongan lahan, pemerintah daerah perlu melakukan kembali dialog secara mendalam kepada semua unsur masyarakat melalui pendekatan dan komunikasi yang baik dengan mengedepankan rasa kemanusiaan.

“Bagaimanapun peristiwa kericuhan dan bentrok yang terjadi harus menjadi pelajaran berharga dan sebagai bahan evaluasi oleh pemerintah agar dapat mencarikan solusi terbaik guna menghindari peristiwa serupa tidak terulang kembali,”tegas Anggota Baleg DPR RI tersebut.

Sebelumnya, diberitakan terjadi bentrokan antara warga dan aparat keamanan terkait dengan proyek strategis nasional (PSN) kawasan Pulau Rempang, Batam. Insiden ini mencuat ke permukaan setelah video viral menunjukkan anak-anak sekolah yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat efek tembakan gas air mata dari polisi. (faj)