Mahasiswa UNAND Kembangkan Bisnis Terravor, Bisa Mempercantik Ruangan Loh…

oleh -382 views
oleh
382 views
Empat mahasiswa UNAND ini dapat pembiayaan dari Dikti untuk project Terravor. (dok)

TIM PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan) dari Universitas Andalas (UNAND) berhasil meraih pendanaan proposal dari Dikti.

Tim ini diketuai Stia Prihatiningsih Idris dengan 4 anggotanya yaitu: Atthoriq Fauzan, Amanda Rahmiati, Dwi Suci Mahesa Putri, dan Mellanie Alia Putri, dibimbing Dosen Biologi UNAND Dr. M.Idris.

Judul project diusulkan Tim PKM-K ini adalah “Terrarium Sebagai Produk Inovatif dan Media Kreatif dalam Peningkatan Nilai Komersial dan Pengenalan Status Konservasi Tumbuhan Karnivora Sumatra”.

Tentunya keberhasilan dalam mencapai pendanaan ini, menjadi peluang emas tim untuk bisa belajar berwirausaha dan bekerja sama untuk mencapai PIMNAS nantinya.

Saat ini masih banyak dari kalangan masyarakat yang tidak mengenal tumbuhan karnivora. Bahkan tak jarang tumbuhan ini hanya dianggap sebagai tumbuhan semak yang hidup liar di sekitar lingkungan.

Seperti namanya saja, tumbuhan karnivora merupakan jenis tumbuhan pemakan hewan contohnya serangga. Tumbuhan karnivora adalah salah satu kelompok tumbuhan yang menarik di dunia.

Hal ini dikarenakan keunikan perilaku dan bentuk morfologinya, menyebabkan kelompok tanaman ini berpotensi bisa dijadikan sebagai tanaman hias. Kendati pun tak menampik, bahwa tidak semua masyarakat mengetahui keberadaan dan kebermanfaatan dari tumbuhan karnivora itu sendiri.

Padahal jika ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata kelompok tumbuhan tersebut dapat dijadikan sebagai produk yang bernilai inovatif dan kreatif dalam bidang komersial serta menjadi sarana dalam media edukatif. Salah satu cara mengenalkan tumbuhan karnivora kepada masyarakat dalam bentuk menarik yaitu dengan terrarium.

Terrarium adalah sebuah tata cara penanaman tanaman dalam sebuah wadah yang terbuat dari kaca yang bisa digunakan sebagai hiasan memperindah ruangan.

Selain itu, terrarium juga dapat menyerap polusi udara dan radiasi alat-alat elektronik. Terrarium juga terbukti ramah lingkungan. Saat ini, sebagian orang merasa sulit menemukan waktu untuk menghias rumah, kemunculan terarium menjadi booming karena tidak membutuhkan perawatan untuk jangka waktu yang lama.

Gaya hidup generasi zaman sekarang yang cenderung serba minimalis seperti: banyaknya rumah dalam bentuk apartemen, memiliki ruangan kecil, terbatasnya area untuk menanam, dan terbatasnya waktu, menjadikan terrarium sebagai salah satu hal yang sangat menarik dan inovatif untuk gaya hidup masyarakat terutama generasi sekarang ini. Apalagi jika terrarium ini memakai bahan utama tumbuhan karnivora, tentunya menambah kesan estetik dalam mempercantik ruangan.

Terrarium menjadi contoh bentuk produk komersial dalam meningkatkan nilai pemanfaatan tumbuhan karnivora Sumatra. Perbanyakan dan peningkatan nilai tumbuhan karnivora menjadi salah satu upaya konservasi keanekaragaman hayati, dimana terrarium dapat menjadi wadah dalam pengelolaan di luar kawasan hutan.

Terrarium juga bermanfaat sebagai media edukasi, karena dengan adanya produk ini maka tumbuhan-tumbuhan yang kurang diperhatikan dan belum dikenal dapat dipelajari dan diketahui kegunaannya, khususnya tumbuhan karnivora. Potensi tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan dan eksplorasi biodiversitas terutama tumbuhan yang ada di Indonesia.

Tumbuhan karnivora yang memiliki bentuk cantik dan menarik, menjadi nilai plus akan minat dari masyarakat. Selain itu dengan adanya produk ini dapat memberikan informasi terkait status konservasi dari tumbuhan karnivora Sumatra.

Oleh karena itulah, peluang dalam memasarkan produk terrarium kepada masyarakat terbuka lebar dan memberikan ide bagi tim PKM-K ini untuk berbisnis.(analisa)

Daftar Pustaka
Pratama, R., Kasiyati, K. 2018. Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Membuat Terarium Bagi Anak Tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus. 6:43–48.

Oleh: Stia Prihatiningsih Idris