Menata PKL dan Tahu Maksimalkan Potensi, Tengoklah BUMNag Singgahan Alang

oleh -1,710 views
oleh
1,710 views
Pemandian wisata di kawasan mega mendung Lembah Anai Nagari Singgalang Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar (foto: google)

Padang,—Soal Pedagang Kaki Lima (PKL) di Sumbar ini erat kaitnya dengan nyali, sehingga melanggar aturan asal bisa berdagang bagi PKL no problem.

Akhirnya apa bertemunya pembeli dan pedagang tentu membuat lokasi semrawut dan macet, tapi tidak demikian di Singgalang Tanah Datar Sumatera Barat, lewat BUMNag mereka melakukan penataan dan potensi di nagarinya.

“Banyak nagari mesti belajar ke BUMNag Singgahan Alang milik Nagari Singgalang Kecamatan X Koto, bagaimana menata PKL di kawasan ramai seperti di Pemandiaan Mega Mendung kawasan Lembah Anai,”ujar Pemerhati Potensi Daerah Ade Edwars Minggu 27/5.

Kawasan pemandian dengan air alami di manfaatkan menjadi Kawasan Wisata Pemandian Lembah Anai di Mega Mendung Kanagarian Singgalang itu.

“Dikelola oleh BUMNag terjadi peningkatan income, kawasan wisata sederhana tapi penghasilannya mengalahkan objek wisata lain yang terkenal di Tanah Datar,”ujar Ade.

Wali Nagari Yunelson dan pemuda nagari dinilai mampu menerapkan konsep bisnis dan pengelolaan kawasan sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Bahkan soal kebersihan kawasan wisata di situ patut diacungkan jempol, karena banyak objek wisata di Sumbar soal kebersihan masih dipertanyakan banyak pengunjungnya.

“Tapi di Mega Mendung Singgalang bebas sampah,”ujar Yunelson.

Diakui banyak pihak kemampuan melahirkan BUMNag dan dikelola secara konsep bisnis baik di dukung oleh masyarakar nagari menjadi berdaya guna manfaatnya.

“Kawasan Pemandian Wisata Mega Mendung di Nagari Singgalang, BUMNag mengelolanya mampu bekerja dengan prinsip profesional, seperti punya standar tarif yang dipajang di pintu masuk objek wisata itu,”ujarnya.

Adanya stadarisasi tarif otomatis modus pakuak memakuak (palak) tidak ada terjadi, bahkan prilaku mesum haram di sana.

Toilet bersih dan punya mushala untuk beribadah sangat baik. Kawasan pemandian dengan udaranya sejuk, dialiri air jernih nan dingin didukung lingkungan bersih menjadi potensi yang mampu dimaksimalkan BUMNag Singgahan Alang.

Meski ramai dikunjungi wisatawan terutama wisata keluarga di hari libur, tidak ada terlihat pedagang kaki lima liar

“Tempat PKL disediakan, berjualanlah di tempatnya diluar itu pengelola BUMNag melarang, sepertinya BUMNag Singgahan Alang ini bisa dikasih jempol karena sukses mengembangkan potensi alam dan SDM Nagarinya,”ujar Ade.

BUMNag Harus Piawai

Ketua Forum BUMDes Indonesia Febby Dt Bangso harap BUMNag mesti piawai dan mau belajar ke BUMNag yang sukses.(foto: twitter@FDB)

Sementara Ketua Forum BUMDes Indonesia  H Febby Dt Bangso juga sudah mengenal kesuksesan BUMNag Singgahan Alang itu memanfaatkan potensi.

“Mestinya BUMNag lain di Sumbar atau BUMDes di Indonesia mampu berkreawatif dan berimprovisasi memanfaatkan potensi dimiliki daerahnya,”ujar Febby dihubungi media ini.

Untuk Sumbar banyak nagari memiliki potensi wisata tapi sampai saat ini tidak banyak yang tahu kalau potensi itu jika dimanfaatkan makasimal oleh BUMNag pasti mendatangkan kontirbusi.

“Tidak saja untuk BUMNag tapi juga menggairahkan ekonomi di nagari terutama di kawasan wisatanya,”ujar Febby.

Febby mengajak semua pengelola BUMNag di Sumbar untuk tidak malu belajar kepada BUMNag yang berhasil.

“Kapan perlu belajar ke BUMDes di provinsi lain cukup banyak yang sukses, bahkan mampu memggandeng pebankan dan CSR perusahaan swasta untuk menambah modal dalam rangka penatraai dan ekspansi usaha BUMDes-nya,”ujar Febby yang juga staf khusus Mendes PDTT. (wandi)