Orang Sumbar Rentan Terkena Penyakit Jantung, Nevi : Jagalah Sebelum Terlambat

oleh -708 views
oleh
708 views
Ketua YJI Sumbar Ny Nevi Irwan Prayitno melepas balon peringatan Hari Jantung se Dunia, sambil berpesan ayo jaga jantung kita, Sabtu 30/9 di halaman Kantor Gubernur Sumbar. (foto: humas-sumbar)
Ketua YJI Sumbar Ny Nevi Irwan Prayitno melepas balon peringatan Hari Jantung se Dunia, sambil berpesan ayo jaga jantung kita, Sabtu 30/9 di halaman Kantor Gubernur Sumbar. (foto: humas-sumbar)

Padang,— Peringatan Hari Jantung se Dunia 29 September 2017 di Sumatera Barat (Sumbar) berlangsung meriah. Seribuan warga antusias mengikuti senam  jantung sehat, pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) dan cek tensi gratis.

Tema Hari Jantung se Dunia tahun ini yakni, penyakit jantung bisa dicegah. Peringatan di Sumbar dilaksanakan atas kolaborasi  Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Sumbar Sabtu 30/9 dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Sumbar yang dibuka secara Sekda Ali Asmar mewakili Gubernur Irwan Prayitno.

Ketua YJI Sumbar, Hj. Nevi Zuairina mengatakan, menjaga kesehatan jantung sangat penting, karena masyarakat Sumbar rentan terkena penyakit jantung.

“Untuk itu, perlu dilakukan pencegahan dengan mengenali gejala-gejala penyakit jantung dan serangan jantung, serta harus tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya,”ujarnya.

Dikatakan Nevi, setidaknya ada lima cara mencegah penyakit jantung. ”Yaitu, pola makan sehat, berhenti merokok, hindari stress, olahraga teratur dan konsumsi antioksidan,” jelasnya.

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati,” tegasnya. “Ayo jaga jantung kita,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua PERKI Sumbar, Muhammad Fadil menambahkan, perlu ada tindakan pertama menyelamatkan orang yang terkena serangan jantung.

“Yaitu dengan melakukan bantuan hidup dasar,” ujarnya. “Yaitu, usaha awal mengembalikan fungsi pernafasan pada orang yang mengalami henti nafas atau henti jantung,” terangnya.

Dijelaskan Fadil, bila bantuan hidup dasar atau BHD dilakukan dengan tepat dan efisien setelah satu menit pada orang pingsan, henti nafas atau henti jantung, kemungkinan selamatnya mencapai 90 persen.

“Bila setelah tiga menit, kemungkinan selamatnya di bawah 50 persen,” tambahnya. “Jadi, BHD ini perlu disosialisasikan ke masyarakat luas,” tegasnya.

Sekda Ali Asmar dan Staf Ahli Walikota Padang, Dian Fakri sama-sama mendukung program pencegahan penyakit jantung di Sumbar.

“Apalagi masyarakat beresiko tinggi terkena penyakit jantung,” ujar Ali Asman.

“Kita di kota Padang sudah menyediakan banyak tempat-tempat olahraga yang sekaligus untuk wisata,”tambah Dian Fakri.

Rangkaian kegiatan peringatan hari jantung kali ini ikuti oleh seribuan warga kota Padang dari berbagai organisasi dan instansi.

Setelah pelepasan balon pembukaan, seluruh warga antusias mengikuti senam jantung sehat yang dimeriahkan dengan flash mob dan peragaan BHD. Acara ditutup dengan pelatihan BHD dan ukur tensi gratis. (rilis/*/rian)