Sebar Spirit Sumpah Pemuda, Emma Yohanna ; Anak Muda Bisa Mengenggam Dunia

oleh -470 views
oleh
470 views

Padang— Bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda ke -94 tahun, Anggota DPD RI/ MPR-RI dapil Provinsi Sumatera Barat mengajak pemuda kota Padang yang tergabung dalam 15 organisasi pemuda bicara dari hati ke hati dalam acara dialog yang mengangkat tema ” Junjung Persatuan dan Kesatuan, Bersama Pemuda dan Generasi Mileneal Indonesia Bangkit Berjaya” di Padang Youth Center, Jumat (28/10).

Dalam sambutannya Hj Emma Yohanna menyampaikan bahwa saat ini dunia sudah di ujung jari kita, artinya jaman digitalisasi menuntut anak muda berinovasi.

“Anak muda jangan tergilas dengan waktu, kita harus berpacu dengan jaman digitalisasi yang mana dengan pondasi pendidikan yang kuat maka anak muda bisa mengenggam dunia melalui ide dan inovasi tiada batas” Pesan Emma Yohanna yang juga penasehat di Rumah Gadang Indonesia (RGI).

RGI merupakan sebuah wadah kreatif yang bergerak di bidang seni budaya dan kegiatan sosial di jalani oleh anak muda di kota padang.

Emma menambahkan selain pondasi pendidikan formal yang kuat, diperlukan juga pendidikan informal sebagai pendukung anatarlain pelatihan, kegiatan workshop, seminar dan diskusi. Salah satunya diskusi Organisasi Kepemudaan Padang yang digelar hari ini.

“Jaman sekarang semuanya serba mudah tinggal bagaimana anak muda memanfaatkan peluang kemudahan terswbut, seperti Youth Center Padang ini yang sudah disediakan pemerintah kota Padang sebagai ruang untuk menampung ide kreatif dan aspirasi seni budaya serta berbagai kegiatan positif pun bisa dilakukan disini”. tutur Emma.

Diskusi tersebut menghadirkan dua nara sumber Yovaldri Riki, dari akademisi Unand dan Rifki satria jamal dari RGI.

Menurut Yovaldri, saat 28 oktober 1928 dulu pemuda sudah menggagas ide besar tanpa adanya fasilitas dan dukungan teknologi, sekarang semuanya nya sudah canggih dan sudah difasilitasi maka inilah tantangan anak muda sesungguhnya mengimplementasikan semangat kepemudaannya.

*Momentum ini menjadi tantangan bagi kita anak muda saat ini dimana semua fasilitas dan teknologi sudah tersedia. Harusnya kita bisa melakukan seribu kali ide gagasan yang lebih besar dari pemuda 28 oktober 1928 yang saat itu belum bisa mengandalkan apapun”.papar Yovaldri.(monsis)