Stop Stunting, Mahasiswa KKN UNAND Beri Edukasi

oleh -306 views
oleh
306 views
Penyuluhan pencegahan stunting oleh Mahasiswa KKN di Posyandu Kasih Ibu. (dok)

Oleh: Putri Joelina Handri dan Zahra Shafira

DALAM upaya menyukseskan program percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Sumatera Barat, Mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) melaksanakan kegiatan penyuluhan pencegahan stunting sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nagari Sianok Anam Suku Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam.

Penyuluhan stop stunting itu, Mahasiswa KKN UNAND ini didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Prof. Ir. Nilda Tri Putri., Ph.D, IPU, ASEAN Eng.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.

Pada umumnya, stunting disebabkan karena kegagalan pertumbuhan anak di masa balita. Jika anak lebih pendek dibanding anak-anak seusianya, mungkin saja anak tersebut memiliki permasalahan akibat gizi. Masalah stunting masih menjadi masalah kesehatan utama yang sangat perlu diintervensi.

Hal ini mengingat efek jangka panjang pada anak dan masyarakat, termasuk kognisi dan performa pendidikan yang buruk, kehilangan produktivitas, dan peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.

Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, baik pada orang tua maupun anak, terkait pentingnya pola hidup sehat dan gizi seimbang untuk mencegah terjadinya stunting.

Penyuluhan stunting oleh Mahasiswa KKN Unand dilakukan pada hari Kamis, 3 Agustus 2023 di Posyandu Kasih Ibu (sebelah SDN 09 Jambak) dengan koordinasi Puskesmas Pembantu Jorong Jambak. Kegiatan ini kurang lebih diikuti oleh 38 anak berusia 2 sampai 5 tahun.

Di Posyandu, terdapat 3 meja pemeriksaan. Meja pertama merupakan meja untuk pemeriksaan berat, panjang, dan tinggi badan anak.

Meja kedua merupakan meja untuk pemberian obat cacing dan pemeriksaan garam yodium. Pemberian obat cacing (Albendazol) diberikan pada anak-anak berusia 12 hingga 59 bulan. Pemeriksaan garam yodium dilakukan pada garam yang dibawa oleh warga.

Selanjutnya, Meja ketiga merupakan meja untuk pemeriksaan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Setelah mengikuti seluruh pemeriksaan, ibu dan anak diarahkan untuk mengikuti edukasi stunting dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.

Wdukasi stunting dilakukan oleh Mahasiswa KKN dengan memberikan sosialisasi mengenai stunting secara umum dan cara mencegah stunting pada ibu hamil, bayi baru lahir, dan bayi berusia 6 bulan – 2 tahun.

Selain itu, Mahasiswa KKN juga membagikan leaflet sebagai media sosialisasi ke seluruh peserta sosialisasi. Ibu-ibu dan anak-anak yang menghadiri kegiatan tersebut menunjukkan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan ini.

Mereka menyambut dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini. Salah satu bentuk antusiasme peserta dapat dilihat dari jawaban benar yang diberikan oleh ibu-ibu yang diberikan pertanyaan seputar stunting.

”Kegiatan penyuluhan stunting merupakan suatu program yang memiliki sifat kontinuitas. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya peran mereka dalam kesehatan anak di masa depan, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka kejadian stunting.” ucap Joe, Zahra, dan Silvi pada saat penyuluhan pencegahan stunting di Balai Posyandu.(analisa)