Padang Pariaman,— Hari Temu Lapangan, jebolan Sekolah Lapangan Pertanian Udara Bersih Indonesia, Sarbaini buktikan bersawah pokok murah dan ramah lingkungan.
*Tidak janji, tapi terbukti, lewat Mulsa Tanpa Olah Tanah, bertani mudah, murah, hemat tenaga kerja, hasil panen unggul dan tanah semakin subur,”ujar Sarbaini Ketua Kelompok Tani Sungai Pinang Kasang Padang Pariaman, Senin 28/8-2023
Hari Temu Lapangan di Sungai Pinang ini dalam Pertanian Udara Bersih digelar Yayasan FIELD Indonesia.
Pertanian Udara Bersih selain di Sumbar, Yayasan FIELD Indonesia dilakukan di 7 provinsi se Indonesia yaitu Aceh, Riau, Jambi, Kalteng, Kaltim, Kalbar.
“Hari ini di Sungai Pinang Kasang Padang Pariaman, fokus kepada udara bersih, untuk menggeser kebiasaan$ petani membakar jerami, mengurangi perubahan iklim dan kebakaran lahan dan hutan,”ujar Fasilisator Provisni FIELLD, Suhatril Isra, Senin 28/8-2023.
Kata Isra, ini tindak lanjut setelah tahu lalu dilakukan pelatihan penyuluh pertanian se Sumbar juga sekolah lapangan kepada kelompok tani.
“Hari Temu Lapangan ini untuk sosialisasi sekaligus menyamakan persepsi petani dengan misi FIELD, di Sumbar ada delapan kabupaten kegiatan FIELD,”ujar Isra.
Menurut Isra ada tiga metode program Udara Bersih, satu Mulsa Tanpa Olah Tanah, kedua bedengan kayu dan ketiga Buat Kompos dengan bantuan ayam.
Mulsa tanpa olah yanah maksudnya, tidak membajak sawah, lalu jerami tidak dibakar namun dijadikan mulsa yang banyak keuntungannya meningkatkan kesuburan tanah sekaligus menjadi kompos. Dan aman dari hama keong.
“Bedengan kayu maksudnya menyimpan kayu dalam tanah, bisa jadi pupuk dan meningkatkan kesuburan tanah, kayu tak perlu dibakar$ lagi,”ujarnya.
Buat kompos bantuan Ayam maksudnya lantai kandang ayam diganti dengan daun-daun. “Tiga bulan kemudian petani bisa panen kompos,”ujar.
Program Udara Bersih Indonesia digelar Yayasan FIELD Indonesia tujuan meringankan petani.
“Karena tiga metode itu, pasti mudah, murah dan hemat serta ramah lingkunhan,”ujar Isra
Temu Lapangan ini mencakup panen, padi mulsa tanpa olah tanah dihadiri Yoel dari Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Dinas Pertanian, Bamus Kasang dan Babinkhamtimas serta perwakilan Kelompok Tani se Kecamatan Batang Anai.
Panen perdana Padi Mulsa Tanpa Olah Tanah ini dilakukan di sawah Sarbaini Ketua Kelompok Tani Sungai Pinang Kasang.
Nanda penyuluh pertanian mengatakan program Udara Bersih ini menjawab soal tentang pupuk dan BBM.
“Teknologi yang dilakukan FIELD Indonesia yaitu tanam padi dengan metode Mulsa Tanpa Olah Tanah, ini solusi tidak membajak dengan BBM langka juga menghemat oenggunaan pupuk karena jerami menjadi pupuk,”ujar Nanda (adr)
