Upss… Doa Ibu lah Jadikan Epyardi Asda Berhasil dan Sukses

oleh -484 views
oleh
484 views
Sama dengan Basko, Epyardi juga abdikan hidupnya untuk bahagiakan ibu. (romi)

Solok, — Epyardi Asda sukses, apa kunci sukses dan tajir nya Bupati Solok itu, ini fakta diungkap langsung oleh sosok yang mengincar Gubernur Sumbar dengan tagline OTEWE Sumbar.

“Semua ini kawan doa ibu, ” Ujar Epyardi Asda lirih membuka fakta mengapa dia mencapai puncak karir kehidupan seperti ini, Sabtu 13/4-2024.

Epyardi Ada dulu sebenarnya orang susah dan miskin mengandalkan hidup dari bapak yang kusir bendi tidak damang apalagi saudagar.

“Bapak saya hanya kusir bendi, Ibu saya pedagang beras keliling, kami 12 orang bersaudara, meninggal dunia 4 orang karena busung lapar, kalau saya ingat itu, saya gak sadar nangis ajax” kata Epyardi menceritakan kisah hidupnya dan sudah pernah tayang di UNP TV, siaran berjudul “Wisuda Periode 132 Universitas Negeri Padang, 27 September 2023”, di situ Epyardi menyampaikan cerita di hadapan ribuan wisudawan/ti Universitas Negeri Padang (UNP) waktu itu.

Karena melihat kondisi keluarganya, Epyardi berniat melakukan perubahan, pada 1985, setelah diwisuda, Ia berangkat meninggalkan kampung halamannya untuk merantau ke Singapura dengan uang pinjaman, dan pada saat itu ia merupakan Anak Buah Kapal (ABK), Ia naik kapal ikan menuju Singapura, dari Sumatera Barat ia pergi ke Tanjung Pinang, lalu menumpang dengan kapal ikan sampai ke Batam.

“Di Batam saya urus bebas fiskal karena saya tidak punya uang sama sekali, hanya dipinjami uang untuk sekedar hidup, sampai di Singapura, saya berkeliling ke mana-mana. Alhamdulillah karena berkat rahmat Allah, karena niat saya ingin membantu ibu saya, mambangkik batang tarandam, menjadikan keluarga saya terhormat, Allah mempermudah. Akhirnya saya dapat pekerjaan,” ungkap Epyardi.

Setelah mendapatkan pekerjaan, Epyardi menelepon orang yang pinjamkan uang untuk berangkat ke Singapura,  Epyardi Asda memberi tahu orang tersebut bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan, tetapi gaji pertamanya ia gunakan bukan untuk membayar utang.

“Tapi seluruhnya saya serah untuk ibu, Allhamdulillah orang tempat saya berutang setuju dengan permintaan Epyardi. Pada bulan kedua bekerja, barulah saya bayar,”ujarnya.

Gaji bulan ketiga Epyardi kembali buat ibu nya bahagia dia membuatkan sesuatu untuk orang tua nya.

“Akhirnya, Allhamdulillah, berkat rahmat Allah, semuanya saya lalui, singkat cerita, saya bisa seperti ini karena apa? Karena niat saya untuk menyenangkan hati ibu saya, karena ibu adalah salah satu makhluk yang sangat diagungkan, bahkan menurut sabda Rasulullah, selain kepada Allah kepada siapa kita berbakti, ibumu, ibumu, ibumu,” tutur Epyardi.

Kepada para wisudawan UNP tahun lalu itu, Epyardi Asda berpesan agar meniatkan segala sesuatu yang dilakukan untuk menyenangkan hati ibu, dengan begitu, insyaallah semua langkah akan dipermudah oleh Allah.

“Lakukan sesuatu, gantungkan cita-citamu setinggi langit, niatkan untuk membantu orang tua, jangan untuk membantu diri sendiri, Insyaallah, dengan niat seperti itu, saya yakin Allah akan mempermudah semua langkah adik-adik semuanya,” kata Epyardi.

Sabda Rasulullah yang disebut Epyardi tersebut merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari nomor 5971 dan Muslim nomor 2548, dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah, hadis tersebut berbunyi,

“Seseorang datang kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Kemudian ayahmu’.”

Epyardi tampaknya tahu betul dengan sabda Rasulullah dan firman Allah tentang pentingnya berbuat baik kepada orang tua, terutama kepada ibu, untuk itu, sebagai anak laki-laki yang bertanggung jawab seumur hidup terhadap ibu, selain kepada istri dan anak perempuan.

Epyardi pergi merantau untuk bekerja dengan susah payah, perantauan Epyardi pada akhirnya membuahkan hasil, dari anak buah kapal, ia akhirnya menjadi kapten kapal, lalu menjadi pengusaha, anggota DPR RI, dan kini menjadi Bupati. Tentu saja semua itu tidak terlepas dari niat Epyardi untuk membahagiakan ibunya, juga atas doa sang ibu kepada Epyardi.

Kisah lain tentang orang yang sukses dengan niat membahagiakan ibunya ialah kisah Basrizal Koto (Basko), pengusaha terkenal asal Pariaman, Sumatera Barat, dalam akun Helmi Yahya Bicara, dalam obrolan berjudul “Ini Baru Sultan! Tapi Simak Rahasia Suksesnya!”, Basko menceritakan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga mencapai kesuksesan.

Seperti halnya Epyardi, Basko berasal dari keluarga miskin. Ayahnya buruh tani, sedangkan amaknya (ibu) menjadi pembantu di rumah orang kaya, suatu ketika ayahnya merantau, tetapi tidak kembali sehingga amak Basko membesarkan anak-anaknya sendiri.

Singkat cerita, Basko akhirnya berhasil menjadi pengusaha setelah berganti-ganti pekerjaan, di Padang ia mempunyai Mal dan Hotel, Ia juga membangun sekolah di kampungnya, Padang Pariaman, Ia tidak melupakan kampung halamannya sebagaimana pesan amaknya.

Epyardi juga begitu, Ia membangun pesantren di Kabupaten Solok. Ia juga membuat objek wisata seperti Bukit Chinangkiak dan Bukit Cambai, kedua pengusaha sukses tersebut tidak melupakan kampung halaman mereka setelah sukses. Bahkan usai pandemi covid-19 mendera Sumbar, Epyardi Asda dijuluki the King Investment of Wes Sumatra (raja investasi di Sumatra Barat).

Pesan yang dapat diambil dari kisah Epyardi dan Basko ialah bahwa ibu merupakan sumber keberuntungan anak, di balik orang yang sukses, ada bakti kepada ibu, di balik orang yang sukses, ada doa ibu yang tak pernah putus, maka jika ingin meraih kesuksesan, bahagiakan dan muliakanlah ibumu. (romi)