Virus Corona Masuk Indonesia, KI Sumbar : Dinas Kesehatan Harus Aktif Beri Informasi

oleh -723 views
oleh
723 views
Ketua KI Sumbar Nofal Wiska sebut informasi soal virus corona klasifikasi informasi serta merta, Dinkes harus aktif sebarkan, Selasa 3/3 (foto; kisb)

Padang,—Virus Corona terus menjalar ke berbagai belahan dunia, di Indonesia menjadi isu yang makin meresahkan masyarakat, menyusul ditemukannya dua orang terpapar virus ini.

Akibatnya, terjadi kepanikan masyarakat, karena khawatir Virus COVID-19 ini makin menyebar ke seluruh Nusantara.

Pemerintah Provinsi Sumbar sudah melakukan berbagai langkah antisipasi, seperti dengan menyiapkan dua rumah sakit yang menjadi rujukan pasien jika terkena virus Corona, yaitu RSUP M. Djamil Padang, dan RS Achmad Muhtar Bukittinggi.

Selain itu, berbagai himbauan dan koordinasi sudah dilakukan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota.

Ketua Komisi Informasi Sumbar, Nofal Wiska, mengapresiasi langkah cepat pemerintah ini. Namun ada beberapa hal yang harus diperkuat, seperti bagaimana Dinas Kesehatan se Sumbar aktif memberikan informasi ke masyarakat juga quick respon terhadap laporan ada dugaan masyarakat terduga disasar virus tersebut

“Dalam UU Keterbukaan Informasi Publik, informasi seperti ini, dikategorikan sebagai informasi serta merta, karena itu, penyebaran informasi merupakan prioritas utama, dan ink klasifikasi informasi tertinggi karena rerkait keselamatan banyak orang,”ujar Nofal Wiska, Selasa 3/3 di Padang.

Pada UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dijelaskan bahwa badan publik wajib mengumumkan secara serta merta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

“Tidak cukup dengan himbauan saja, tapi penyebaran informasi harus dilakukan secara masif kepada masyarakat, sehingga tidak muncul ketakutan yang berlebihan,” lanjut Nofal.

“Fokus penyebaran informasi selanjutnya lebih kepada bagaimana pencegahan, kemudian informasi tentang kesiapan pemerintah menghadapi penyebaran virus,” sambungnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KI Sumbar, Adrian Tuswandi, meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi di media sosial.

“Kondisi seperti ini membuat berita hoax berkembang pesat, masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang berkembang. Lalu disini peran informasi pemerintah diperlukan,”ujar Toad biasa Adrian dispaa berbagai kalangan.

Toad menyebut peran.media mainstream sangat penting untuk digandeng bandan publik.

“Karena produk jurnalistik aku pastikan tidak hoax, dan menggandeng media mainstreams seperti cetak, online atau elektronik untuk menyebar informasi pencegahan atau tindakan apa yang harus dilakukan ketika ada orang terkena virus Corona,”ujar Toad. (rilis: kisb)