Waduh Ada Diskriminasi di Asrama Mahasiswa Unand, Ini Pernyataan Sikap GMNI

oleh -2,416 views
oleh
2,416 views

Padang,— Terungkap kabar tak sedap dari kawah candradimuka calon intelektual bangsa. Yakni dugaan diskriminasi di Asrama Mahasiswa Unand Limau Manis Padang.

Padahal proses pendidikan yang bebas dari diskriminasi adalah hak setiap bangsa Indonesia. Segala tindakan-tindakan yang berupaya merusak, mengusik dan merongrong kebebasan dalam proses pendidikan adalah suatu perbuatan tercela,tidak beretika dan tidak mencerminkan nilai-nilai pancasila.

GMNI UNAND telah mendapati hal yang bertolak tolak dari tujuan pendidikan nasional tersebut, yaitu dugaan terjadinya tindakan diskriminasi serta tindakan arogansi pihak pengelola asrama kampus yang menciderai nurani anak bangsa.

Informasi soal itu diketahui, pihak pengelola asrama bersikap arogan dengan menyuruh 2 orang penghuni asrama yang non muslim untuk memotong pakaiannya sampai tidak bisa digunakan lagi.

“Sikap dan tindakan itu sangat diaayangkan, Asrama kampus yang hari ini dialokasikan sebagai penunjang fasilitas mahasiswa penerima KIP-K yang notabennya adalah orang-orang yang dianggap kurang mampu dalam segi finansial dan dapat kita maknai sebagai kaum marhaenis dilingkungan kampus UNAND diperlakukan demikian, tentu membela hak-haknya menjadi kewajiban dari pribadi kita sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi marhaenisme, GMNI UNAND tidak menerima tindakan itu, “ujar Ketua DPK GMNI Saraga Mulyana, pada pernyataan sikap DPK UNAND diterima media ini, Senin 31/10-2022.

Terkait itu pada Sikap DPK GMNI UNAND menegaskan, mengutuk keras tindakan provokatif pengelola asrama yang berpotensi menciderai kebhinekaan di lingkungan kampus UNAND..

“Mengajak anggota dan kader GMNI UNAND untuk berperan aktif mengawal kasus ini sampai mendapat keadilan oleh pihak kampus UNAND,” ujar Saraga Mulyana.

DPK GMNI UNAND menghimbau kepada seluruh anggota dan kader untuk mengangkat isu ini ke media sebagai upaya perlawanan atas penindasan tersebut.

Selanjutnya DPK GMNI akan memveroka  advokasi kepada dua mahasiswa Non Mualim yang menerima tindakan diskriminasi.

.”Satu kata lawan adalah sikap. kita, apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemu dia dengan kemajuan selangkah pun, “ujar Saraga Mulyana, Merdeka!!! GMNI jaya!!! Marhaen menang!!!. (rls-dmni)