Waduhh Ada Suasana Mencekam di Kantor Bupati Solok Selatan, Menjurus Anarkis, Ngeriii

oleh -561 views
oleh
561 views
Suasana rusuh massa diantisipasi personil Polres Solok Selatan pada simulasi. Minggu 9/10-2022. (kampai)

Golden Arm — Ratusan orang yang terdiri dari berbagai elemen lapisan masyarakat bergerak mendatangi kantor Bupati Kabupaten Solok Selatan.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut merupakan salah satu bentuk aksi protes dan kekecewaan masyarakat atas kebijakan pemerintah terhadap naiknya harga BBM yang turut berimbas pada kenaikan harga bahan pokok lainnya.

Aksi yang dilakukan pada hari ini mendapatkan perhatian dari Pihak Kepolisian Resor Solok Selatan, dengan dijaga Dalmas awal ditambah dengan hadirnya Tim Negosiator berusaha untuk melakukan perundingan dengan Korlap guna menampung dan menyampaikan aspirasi pengunjuk rasa.

Namun selang beberapa lama, hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Aksi damai yang dilakukan mulai disusupi oleh provokator, sehingga aksi dorong antara massa dan Dalmas awal pun terjadi.

Keadaan mulai tidak terkendali, Situasi hijau pun berubah menjadi situasi kuning sehingga Polres Solok Selatan menerjunkan Dalmas lanjut guna penanganan aksi unjuk rasa yang sudah mengarah kepada tindakan anarkis, di mana massa mulai melempari Kompi Dalmas dengan benda keras dan melakukan pembakaran.

Demi mencegah agar situasi tidak semakin anarkis, water canon dan gas air mata pun ditembakkan guna menguraikan massa serta dengan sigap tim tindak berhasil mengamankan seorang yang diduga menjadi provokator.

Tidak senang terhadap tindakan Polisi yang melakukan penangkapan, massa pun semakin brutal dan beringas sehingga eskalasi situasi pun meningkat menjadi merah.

Melihat situasi yang semakin anarkis, Kapolres Solok Selatan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolda Sumbar selaku pengendali umum untuk dilakukan lintas ganti ke Kompi PHH Brimob.

Mendapat perintah dari Kapolda Sumbar, Kapolres kemudian memberitahukan kepada Danki Brimob untuk melakukan lintas ganti dari Kompi Dalmas kepada PHH Brimob.

Dengan menggunakan gas air mata, water canon, vulcano serta didukung oleh tim elang dan tim tombak dari Brimob, sebanyak 2 pleton PHH Brimob terus melakukan dorongan kepada massa sampai akhirnya massa pun mulai terdesak dan berangsur angsur membubarkan diri hingga akhirnya situasi kembali kondusif.

Tapi itu jangan panik dulu pembaca, semua itu bukanlah peristiwa yang sesungguhnya. Tapi hanyalah skenario simulasi Sispamkota yang dilaksanakan Polres Solok Selatan dalam mengamankan aksi unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM yang terjadi di wilayah Hukumnya. Minggu 9/10-2022.

AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara, S.H, S.I.K, M.Si menjelaskan bahwa simulasi tersebut digelar untuk meningkatkan kembali kemampuan anggota personel polres solok selatan dalam melakukan manajemen penanganan aksi unjuk rasa yang tidak terkendali sehingga berujung pada aksi anarkis.

“Kegiatan simulasi Sispamkota yang kami lakukan saat ini bertujuan untuk memelihara keamanan dan ketertiban dimasyarakat dan mereview kembali cara bertindak kami tentang Perkap No. 16 tahun 2006 tentang pengendalian massa dimana ada tahapannya, mulai dari situasi hijau, kuning hingga merah sampai dengan lintas ganti dari PHH Brimob.”ujarnya.

Kapolres yakin dan percaya masyarakat Solok Selatan itu masyarakat yang mencintai damai sehingga tidak perlu terjadinya hal-hal yang bisa bersifat anarkis sehingga bisa menimbulkan korban jiwa.

AKBP Arief Mukti juga turut mengucapkan terimakasih kepada seluruh personel yang telah melakukan kegiatan latihan pada saat ini dan berharap dengan adanya simulasi SISPAMKOTA yang dilaksanakan saat ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman sehingga situasi kamtibmas yang kondusif dapat tercipta diwilayah hukum Polres Solok Selatan pada saat Kontijensi, Pemilu serta Pilkada pada tahun 2024 mendatang.

Sementara itu, Bupati Solok Selatan H. Khairunnas juga sangat mengapresiasi langkah yang dilaksanakan oleh Polres Solok Selatan dalam menangani aksi unjuk rasa yang berlangsung anarkis yang mengganggu situasi kamtibmas di Kabupaten Solok Selatan. (kampai).