Zhilan Zhalila Sutradara Terbaik Pertemuan Teater Jilid II

oleh -129 views
oleh
129 views
Zhilan Zhalila (kiri), Maharani Ramona (kanan) menjadi sutradara terbaik pertemuan teater jilid II. (Sumber : Istimewa)

Padang, – Pertemuan Teater sekota Padang Jilid II, di Medan Nan Balinduang FIB Unand, memberikan darah segar untuk dunia teater di Sumbar.

Kegiatan ini, mulanya ujian praktek mahasiswa Sastra Indonesia Fak Ilmu Budaya Unand, dalam mata kuliah Kajian Drama.

Dikesempatan tersebut diundang penampilan komunitas teater mahasiswa se-kota Padang lainnya. Kegiatan berlangsung Sabtu-Rabu 1-5/7-2023.

Menurut Ketua Teater Langkah Muhammad Fadli, Teater Langkah merupakan UKM Teater di FIB, terus berupaya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan tempat berproses dari hari ke hari, agar tidak lapuk dimakan zaman.

“Pertemuan Teater sekota Padang Jilid II berlangsung sukses. Kesuksesan itu tentunya tidak terlepas dari dukungan pihak-pihak yang terlibat dalam acara ini,” katanya.

Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar teater, diselenggarakan di ruang seminar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Menghadirkan narasumber dosen pengampu mata kuliah kajian drama Dr. Syafril M.Si, Rizky Amelia Furqan S.S, M.A dan Andina Meutia Hawa M.Hum. malamnya pemetasan teater, “Nurani dan Legitimasi”.

Hari kedua, seminar dan pementasan. Begitu seterusnya. Pementasan

“Bak”, disutradarai Angke Wafaiqoh menjadi penutup Pertemuan Teater Se-Kota Padang Jilid II.

Dari sejumlah drama yang ditampilkan, garapan berjudul “Tempat Pelepasan

Suara” yang disutradarai Zhilan Zhalila, diangkat dari naskah teater Prel T, memboyong tiga dari empat gelar yang disediakan.

Ketiga gelar tersebut, sutradara terbaik Zhilan Zhalila, aktor terbaik Muhammad Joedhy Al Shaddiq dan grup terbaik. Artis terbaik, Maharani Ramona dalam garapan “Nurani” yang disutradarai Bunga Angelia.

“Sejujurnya, di sastra Indonesia sendiri dari Hima cukup sering mengadakan penampilan bermain peran gini. Tapi buat aku, membawakan naskah karya penulis besar sebagai aktor atau bisa aku bilang naskah serius itu baru pertama kali. Kalau ditanya soal deg-degan, jelas ada. Perasaan takut lupa dan salah dialog pas tampil, takut nggak bisa fokus sama karakter sendiri karena terpengaruh karakter aktor lain. Aduh, banyak pokoknya. Ditambah lagi misal pas tampil nggak sesuai harapan, kecewa banget mengingat latihan persiapan buat acara ptmsp ini pun hampir lima bulan lamanya,” ucap Bunga yang tampil sebagai Ibusuri dalam “Roh” karya Wisran Hadi. (abi)