Padang, - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Agam nomor urut 1, Guspardi Gaus-Yogi Yolanda, tampil memukau dalam debat puncak Pilkada Agam 2024 yang berlangsung megah di auditorium TVRI By Pass, Padang, Sabtu malam (18/11/2024).
Pasangan ini sukses mencuri perhatian publik dengan performa yang tajam, lugas, dan penuh strategi.
Kali ini, duet Guspardi- Yogi Yolanda dengan kepiawaiannya melempar pertanyaan tajam yang tak hanya sulit dijawab, tetapi juga membuat para pesaing kehilangan kata-kata di atas panggung.
Sepeti disaksikan live semalam, Kecerdikan dan kecepatan berpikir pasangan ini benar-benar mengguncang arena debat, membuat para penonton bersorak dan para lawan debat tampak bingung menyusun jawaban.
Strategi ini membuktikan bahwa Guspardi-Yogi tidak hanya tampil sebagai peserta, tetapi juga sebagai penguasa panggung politik yang penuh percaya diri.
Tengok saja bagaimana pasangan nomor urut 1 ini membungkam lawan debatnya. Guspardi tanpa tedeng aling-aling menyebut calon bupati Iwan Fikri tidak paham soal pertanian."Namun maaf untuk paslon empat apakah karena tidak paham soal pertanian sehingga apa yang kami sampaikan beliau tidak memahami apa yang saya. Contoh hal pertama itu edukasi. Edukasi tentang apa? Dalam berbagai sektor tentang pertanian itu."ujar Cawagub Agam Yogi Yolanda.
Begitu juga saat Yogi Yolanda membungkam calon bupati Andri Warman yang mengatakan Kabupaten Agam sudah memiliki Sabo Dam untuk mengantisipasi potensi banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi.
"Pak di Jogja itu sudah ada contohnya, pembangunan Sabo Dam silahkan kita studi banding ke sana atau studi tiru, bagaimana Sabo Dam itu bisa mengalihkan lahar Merapi dan meminimalisir dampak dari bencana lahar dingin itu, saya sampaikan agar bisa mencontoh ke jogja, baik terima kasih," ujar Yogi tajam menikam.
Fakta, Kabupaten Agam tidak memiliki Sabo Dam. Bahkan di Sumatera Barat hanya memiliki dua Cek Dam, bahkan baru di tahun 2024 direncakan pembangunan sekitar 12 sabo dam pada enam aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi.
Editor : Redaksi