Stop..! Buang Air Besar Sembarangan Tempat di Solok Selatan

Stop..! Buang Air Besar Sembarangan Tempat di Solok Selatan
Stop..! Buang Air Besar Sembarangan Tempat di Solok Selatan

Solok Selatan, - Pasca ditetapkan UU 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan terus melakukan transformasi sistim kesehatan, termasuk kesehatan lingkungan.

Salah satu dari 24 upaya kesehatan pada Pasal 22 Ayat (1) adalah Kesehatan, yaitu kesehatan lingkungan.

Pemerintah Pusat dan Daerah bertanggungjawab terhadap lingkungan yang sehat adalah amanah pada Pasal 105 Ayat (1) UU Kesehatan, hal ini disampaikan oleh Panitia pelaksana pembukaan kegiatan Deklarasi Open Free Defecation (ODF), dr. H. Pendewal, M.H,. CMC,. CFrA. di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan, pada Jumat (25/4/2025).

Hasil Verifikasi tahun 2024 lalu 91.96% KK di Solok Selatan telah memiliki sanitasi aman dan sebagai informasi pada tahun 2025 ini Kabupaten Solok Selatan mendapatkan Dana DAK Sanitasi sebesar Rp. 5.231.636.000,_ dari Dinas PU berupa jamban individuan kepada 12 Nagari, setiap nagari mendapat 25 KK. Sehingga total 300 KK di Solok Selatan mendapatkan jamban aman tahun 2025, Ungkap," Pandewal.

Rapat Pleno dan Koordinasi, kegiatan Deklarasi ODF Stop buang air besar sembarangan tempat (STOP BABs) terselenggara atas kerjasama dengan BAPPEDA, Dinas Sosial PMD, Diskominfo, Dinas Kesehatan, Kecamatan dan Nagari se-Solok Selatan, katanya.

Kegiatan ini bertujuan, Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu dan terarah.

selanjutnya membuat komitmen bersama untuk menuntaskan masyarakat Solok Selatan dari Buang Air Besar Sembarangan sampai tahun 2026.

Mewakili Bupati Solok Selatan, Staf Ahli Bupati dr. Novirman, SKM, MM menyampaikan bahwa perilaku buang air besar sembarangan bukan hanya persoalan kebiasaan, tetapi menyangkut aspek kesehatan dan masa depan masyarakat.

Kebiasaan ini dinilai menjadi penyebab utama penyebaran berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan infeksi saluran pencernaan lainnya, serta mencemari lingkungan dan sumber air.

“Kita Stop BABs Sembarangan.! Ini bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata yang harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan sekitar. Harapannya, hal ini menjadi kebiasaan baru masyarakat Solok Selatan,” tegas Novirman.

Editor : Redaksi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini