Berkat Dana Desa, Masyarakat Nikmati Gedung Serba Guna di Kepahiang

oleh -643 views
oleh
643 views
Mendes Eko Putro Sandjojo resmikan gedung serba guna, Rabu 13/3 di Kepahig Bengkulu. (foto: humker/kdpdtt)

Kepahiang,—Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meresmikan Gedung Serba Guna Kuto Aur Desa Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, pada Rabu 13/3.

Gedung Serba Guna tersebut dibangun oleh dana desa tahun 2018 yang digunakan untuk pelatihan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) angkatan VI dengan bekerjasama dengan Balai Latihan Masyarakat (BLM) Pekanbaru.

“Ini bangunan baru, mudah-mudahan bisa dirawat. Dana desa bisa digunakan untuk pengembangan BUMDes, pompa-pompa bensin, BUMN Shop, BUMDes bisa jadi penyalur, sehingga itu akan memberikan pemasukan pada BUMDes yang sangat besar. Saat ini sudah ada 40 ribu BUMDes dengan penghasilan ada yang mencapai Rp 10 miliaran. Tinggal kreativitas saja. Jangan mengeluhkan apa yang tidak kita punya,”ujarnya memberi semangat pada para peserta pelatihan BUMDes.

Mendes PDTT menyarankan, gedung serba guna tersebut bisa juga digunakan sebagai bioskop desa.

“Masyarakat sini perlu hiburan, dana desa bisa digunakan untuk bioskop desa, harga sound system dan proyektor cukup murah. Bikin bioskop desa, nanti di kelola BUMDes. Dengan adanya bioskop desa, bisa memicu orang berkumpul, kemudian akan ada para pedagang dan disitu akan ada transaksi juga perputaran uang. Masyarakat bisa jualan, bisa pelatihan,” ujarnya.

Jumlah Dana desa yang diperoleh Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang, Bengkulu sejak tahun 2015-2019 cukup fantastis yakni mencapai Rp3,3 Miliar. Tahun 2015 dana desa yang diperoleh sebesar Rp 286 Juta, Tahun 2016 sebesar Rp 635 Juta, Tahun 2017 sebesar Rp803 Juta, Tahun 2018 sebesar Rp Rp741 Juta, dan Tahun 2019 sebesar Rp903 Juta.

Sementara itu, Penggerak Swadaya Masyarakat dari Balai Latihan Masyarakat Pekanbaru, Mohd Venus CH mengatakan bahwa pelatihan BUMDes yang dilaksanakan di gedung serba guna ini dalam rangka melatih, memberikan penyuluhan dan mendampingi peserta BUMDes di 8 Kabupaten dan 20 Desa di Kepahiang. Tiap desa mengutus dua orang pengurus BUMDes untuk mengikuti pelatihan selama 7 hari.

“Dalam pelatihan BUMDes ini, selain materi modul, juga akan ada praktek pembukuan yang akan dilatih. Ada dasar-dasar akuntansi, SAS (Sistem Akuntasi Selembar) untuk memudahkan bendahara, dalam aplikasinya sudah bekerjasama dengan sistem BPKP pusat,” terangnya.(rilis: humker/kdpdtt)