Dari Desa Ayo Lebih Sejahterakan Indonesia

oleh -1,112 views
oleh
1,112 views
Munas BUMDes di Padang sarat pencerahan dan motivasi kelola BUMDes sebagai sentral ekonomi di desa seluruh Indonesia, Senin 27/8 di Auditorium UNP Padang (foto: wanteha)

Padang,—Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dipimpin Menteri Eko Putro Sandjojo bertekad memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di desa-desa, terus dilakukan.

Dan komitmen ini sudah terasa langsung. Lima tahun terakhir, pemerintah pusat telah mengucurkan dana dalam jumlah besar.

Tahun 2015, dana desa disalurkan sebesar Rp 20,7 triliun kepada 74.093 desa. Tahun kedua, 2016, menjadi Rp 47 triliun untuk 74.754 desa. Di tahun 2017, jumlah dana desa yang disalurkan kepada 74.910 desa mencapai Rp 60 triliun. Pada 2018 mencapai Rp 60 triliun untuk 74.957 desa. Selain itu, dukungan untuk Bumdes juga besar. Tahun 2018 saja, disalurkan Rp 90 miliar.
Selain itu, juga digandeng berbagai BUMN dan swasta untuk mendorong percepatan kemajuan Bumdes tersebut. Diantaranya, Lion Parcel dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BNI, BRI, Mandiri, dan Bank BTN sepakat untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut, juga sudah dilakukan pameran di Kualalumpur, BUMDes didorong untuk pro aktif langsung ke sentra-sentra produksi di desa.

Pada sebuah kesempatan, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo pernah mengatakan, kerjasama dengan Lion Parcel akan sangat berguna untuk mengakselerasi transaksi produk unggulan desa melalui E-Commerce dari BRI dan BNI. Ia mencontohkan, ke depan konsumen bisa membeli alpukat langsung dari desa secara online.

“Kalau model ini jadi, masyarakat desa tidak akan menganggur dan berpenghasilan di atas Rp 2 juta. Ini tentu akan menguntungkan petani,”ujarnya waktu itu.

Menurutnya, banyak BUNDes yang sukses tidak terlepas dari manajemen pelatihan dan pendampingan. Demi meningkatkan kapasitas aparat desa termasuk pemahaman mengenai e-commerce, lanjutnya, Kemendes PDTT pun telah meluncurkan Akademi Desa 4.0 yang berfungsi sebagai lembaga pelatihan.

“Dalam Akademi Desa 4.0 diajarkan bagaimana mengelola Bumdes secara virtual, jadi masyarakat bisa belajar dan kita fasilitasi. Sehingga target tiap desa punya 1 Bumdes bisa tercapai di 2019. Saat ini ada sekitar 32 ribu Bumdes. Perlu terus disosialisasikan keberhasilan Bumdes supaya bisa menginspirasi desa lain, bisa dicontoh dan dikloning,” ujar Menteri Eko.

Kehadiran Forum BUMDes Indonesia, yang hari ini gelar Munas Forum BUMDes Indonesia (FBI) di Padang, Sumatera Barat, merupakan salah satu bagian dari motor penggerak pertumbuhan ekonomi di desa.

Keberadaan Munas FBI, di Padang, menjadi kesempatan terbaik untuk bisa melompat lebih tinggi.

Ketua FBI Febby Dt Bangso disuguhi siriah carano bersama Dirjend PPMD Taufik Madjid, Senin 27/8 (foto: panpel-munas/fbi)

“Munas Forum Bumdes Indonesia diharapkan menghasilkan penajaman-penajaman program, fokus pada pengelolaan usaha, sehingga kelak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa, atau di nagari,” kata Ketua Forum BUMDes Indonesia H. Febby Datuk Bangso, di Padang.

Format Munas, katanya, lebih dititikberatkan pada diskusi dan sidang-sidang komisi penajaman program, sehingga fokus bahasan lebih jelas dan pasti.
Ada banyak kegiatan untuk pencerahan dan motivasi bagi pengelola BUMDes se Indonesia.

“Ada, Seminar Talkshow, mengangkat tema; Mengembangkan BUMDes Sebagai Pilar Ekonomi Nasional. Menghadirkan narasumber Prof. Gunawan Sumudiningrat (Dashbord Ekonomika Kerakyatan UGM), Dr. Rochadi Tawaf (Advicer Metri), Anita (Direktur PT. MBN), Nugroho Setijo Negoro (Direktur PUED-Kemendesa), dipandu moderator Drs. Ahmad Hamdani, MM.

Agenda berikutnya, diskusi tematik dengan tema Berbeda, Bekerjasama untuk Kedaulatan Ekonomi Desa. Ada lima klaster usaha Bumdes yang difokuskan. Diantaranya, Bisnis Sosial yang meliputi layanan dasar berupa sampah, air bersih dan listrik. Menghadirkan Ton Martono, Direktur BUMDes Karangrejek, mengangkat materi Mengubah Masalah Menjadi Berkah.

Materi kedua, perdagangan yang meliputi hasil Pertanian, perikanan, perkebunan, Sumber Daya Alam, pasar desa dan Bumdes Mart, menghadirkan Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani. Tema yang diusungnya, Perdagangan Gerbang Desa Menuju Kedaulan Ekonomi Desa. Dari pengolahan produk, dalam bentuk produk unggulan desa, pengolahan hasil pertanian, perikanan, perkebunan, Sumber Daya Alam dengan narasumber Ivanovic, PIC Prudes & Prukades Kemendesa PDTT. Materi yang disampaikannya, Pengembangan Olahan Prudes dan Prukades dalam memajukan Usaha Bumdes.

Selanjutnya berkaitan dengan wisata desa, berupa wisata alam dan wisata budaya. Narasumber, Tetty Desiarty S. Arianto, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradidi dan Budaya, dengan tema Wisata Desa Berbasis Kearifan lokal.

Di sektor jasa keuangan dan non keuangan, akan menghadirkan Eko Arianto, dari Arianto, Otoritas Jasa Keuangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan sidang-sidang komisi, meliputi Komisi Kelembagaan, Komisi Pelaku Bumdes, Komisi Akademisi, Komisi Bisnis dan Komisi Pemerhati, Pendamping dan Media.

Muara dari kegiatan ini, kata H.Febby Datuk Bangso, diharapkan memberikan tambahan wawasan dan pemahaman bagi pengelola Bumdes atau Bumnag serta kepala desa (walinagari),

“Bumdes adalah kekuatan baru perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Mensejahterakan masyarakat desa, sama halnya dengan mensejahterakan masyarakat Indonesia yang dimulai dari desa,”ujar tokoh muda asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Datuk Febby menyebutkan, melalui BUMDes, masyarakat desa diajak untuk mandiri secara ekonomi, sehingga desa tidak lagi tergantung pada pendanaan dari luar. Disejumlah desa, kehadiran Bumdes terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kontribusi PADes yang tidak sedikit. PADes digunakan untuk membangun sarana dan prasarana.

Febby Dt Bangso juga membeberkan fakta, BUMDes tidak berorientasi pada profit semata. “Tetapi lebih berpikir dan memberikan capaian pada benefid oriented. Bumdes menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat,”ujar Febby (rilis: panpel-munas)

(((((((((((((((((((((((())))))))))))))))))))))))))))))))