EDRIANA NOERDIN, Aktifis Perempuan Bidik DPR RI

oleh -4,544 views
oleh
4,544 views
Edriana Noerdin SH MA siapakah bundo kanduang ini. (foto: facebook)

Padang,—Edriana Noerdin, SH MA, sebelum ini masyarakat kebanyakan pasti bertanya-tanya siapa dia, baliho yang terpampang di beberapa titik strategis Kota Padang dan daerah lain di daerah pemilihan Sumbar 1 untuk DPR RI, makin membuat masyarakat penasaran.

Tidak butuh lama menjawab rasa ingin tahu masyarakat pemilih, media di Sumbar berhasil mengungkap siapa dia.

Edriana Noerdin, ternyata bundo kandung asli Minangkabau, dia  yang 40 tahun malang melintang di dunia aktifis perempuan. Bahkan termasuk tokoh sentral memperjuangkan 30 persen Caleg Perempuan.

“Uni (biasa Edriana menyebut dirinya,red) dan kawan-kawan aktifis pasca reformasi terus bergerak untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan di lembaga perwakilan rakyat, pemikiran kami aktifis perempuan hanya satu, perempuan tidak mau menjadi objek setiap pesta demokrasi di negara ini,”ujarnya memulai perbincangan disebuah Resto di bilangan Mahakam Rimbo Kaluang GOR H Agus Salim Padang, Selasa 25/9 baqda Magrib kemarin.

Setelah berhasil memperjuangkan keterwakilan perempuan pada daftar calon legislatif setiap Parpol, kini Edriana menjadi Caleg DPR RI Dapil Sumbar 1 nomor urut 3 dari Partai Gerindra untuk Pemilu 2019.

Edriana Noerdin, apa yang Uni cari?, tak cukupkah brevet aktifis perempuan melekat pada diri Uni.

“Terus terang mengambil sikap maju ke hingar bingar politik praktis sebagai Caleg DPR RI adalah pilihan terberat dalam jalan hidup Uni, tapi dengan Bismillahirahmanirrahim, Uni maju Insha Allah menang,”ujar Edriana.

Apalagi kata Edriana perjuangan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif bekum konkrit.

“Perempuan pilih perempuan sudah 10 tahun hanya jargon, baru pada jelang Pemilu 2019 ini mulai muncul ditandai dengan membuminya Partai Emak-Emak,”ujar Edriana.

Edriana dengan visi Memajukan Nagari Ranah Minang dengan Semangat Bundo Kanduang, ternyata tidak perempuan sembarangan, ingin tahu siapa Edriana,, uih sangat banyak rekam digital tentang sepak terjannya.

Dia satu dari hanya segelintir aktifis saat Pilkada DKI Jakarta berseberangan dengan kawan seperjuangannya sesama aktifis.

“Saya di barisan Anies-Sandi bersama Bambang Widjanarko, meski bully dan serangan di media sosial bertubi-tubi ke Uni, tapi itu dinamika atas pilihan kita,”ujarnya.

Buah dari berseberangan itu, Anies-Sandi menang, Edriana Noerdin SH MA yang juga mahasiswa S3 Politik Universitas Indonesia menjadi tim sinkronisasi Anies-Sandi jelang pelantikan Gubernur DKI Jakarta. Hebatnya lagi, Edriana Noerdin satu-satunya perempuan dari delapan Tim Singkronisasi Anis-Sandi.

Bundo Kanduang nan berkampung di Pandai Sikek Tanah Datar kembali ke tanah kelahiranya, tempat Edriana menyamai pendidikan dasar hingga tamat sekolah menengah atas.

“40 tahun melalang buana, kembali ke kampung untuk tujun ingin berbuat total majukan Sumatera Barat lewat perjuangan di legislatif RI,”ujar Alumni angkatan 1983 SMA Negeri 2 Padang.

Edriana Noerdin memastikan untuk pengalaman ilmu ada universitasnya tapi untuk pengalaman hidup tidak ada.

“Memang menangi suara rakyat terbanyak, khususnya suara perempuan pada Pemilu 2019 di daerah pemilihan Sunbar 1, tapi jadi Caleg ternyata ada hikmah luar biasa, yakni merajut kembali silaturahmi dengan sanak saudara, kawan sealmamater dari SD sampai SMA, itu tak ternilai oleh apapun juga,”ujar Edriana yang merupakan alumni pertama SMP Negeri 8 Padang. (wandi)