Food Vlog sebagai Kontruksi Sosial dan Media

oleh -285 views
oleh
285 views
Danny Hidayat

Oleh: Danny Hidayat, S.E., M.M.

Dosen FEB UNAND

DALAM era digital dan kemajuan teknologi yang terus berkembang, perhatian terhadap peran teknologi, termasuk media sosial seperti YouTube, sebagai alat ekspresi dan komunikasi masyarakat semakin meningkat.

Studi menunjukkan bahwa generasi milenial sangat mengapresiasi YouTube karena kemampuannya dalam menyediakan informasi yang mereka butuhkan. Terutama bagi kaum milenial, YouTube menjadi sumber informasi yang kaya akan konten yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka.

Menariknya, para penggiat konten makanan di platform ini memiliki kekuatan untuk mengendalikan konten mereka tanpa harus melalui proses seleksi agensi atau kontrak yang biasa dilakukan oleh selebritas konvensional. Mereka lebih dikenal sebagai “DIY (Do It Yourself) celebrity”.

Perubahan ini menandai evolusi dalam cara promosi di era digital. Menurut P. David Marshall, promosi di media sosial beralih dari “dipresentasikan” menjadi “merepresentasikan.”

Para penggiat konten makanan tidak lagi tergantung pada promosi melalui media tradisional, melainkan lebih mengandalkan self-branding di platform media sosial mereka sendiri, baik secara organik maupun berbayar.

Keberadaan mereka semakin populer di kalangan masyarakat karena gaya informal dan santai dalam menyampaikan konten, serta penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Hal ini menciptakan ikatan emosional antara penggiat konten dan penonton, yang merasa diundang untuk bersama-sama menikmati pengalaman makan melalui layar.

Selain itu, kebebasan dalam berekspresi, termasuk dalam hal pakaian dan reaksi terhadap makanan, menambah daya tarik konten mereka. Mereka tidak hanya mempromosikan makanan mewah, tetapi juga makanan dari UMKM dengan harga terjangkau di berbagai daerah di Indonesia.

Tindakan ini disambut positif oleh penonton, yang menyampaikan apresiasi mereka melalui komentar positif dan rasa bangga akan representasi kuliner Nusantara.

Dengan adanya perkembangan teknologi dan media sosial baru, selebritas pun mengalami transformasi. Food vlogger menjadi bukti bahwa siapa pun memiliki peluang untuk menjadi terkenal dengan kreativitas dan dedikasi mereka.

Meskipun komunitas food vlogger semakin berkembang, persaingan tidak terasa seketat di dunia selebritas konvensional. Setiap food vlogger memiliki kesempatan untuk menonjolkan keunikan dan kreativitasnya sendiri, menciptakan keunggulan kompetitif yang berbeda bagi masing-masing dari mereka. (analisa)