Hebat, Pemkab Pasaman Barat Raih Tiga Penghargaan Tingkat Provinsi

oleh -331 views
oleh
331 views

Pasbar, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) meraih tiga penghargaan tingkat Provinsi Sumatera Barat, yakni harapan dua pada lomba Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) yaitu penilaian terhadap dokumen perencanaan dan inovasi daerah. Selanjutnya juara tiga pada penilaian kinerja penanganan stunting, serta kategori sangat memuaskan pada Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Barat Hendra Putra, dalam kegiatan Musrenbang Terintegrasi Provinsi Sumbar, di Hotel Pangeran Beach, Kamis (18/4).

Acara Musrenbang Terintegrasi Provinsi dihadiri oleh Sekda Hendra Putra, Plt. Kepala Bappelitbangda Ikhwanri beserta Kabid PPEP Sasmita dan fungsional di Bappelitbangda, Kepala Dinas Kesehatan Hajran Huda, Kepala DPPKBP3A Anna Rahmadia.

Sekda Hendra Putra, menyampaikan bahwa berbagai prestasi yang diterima oleh Pemkab Pasbar merupakan wujud kinerja dan sinergitas yang baik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam membangun dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Penghargaan yang kita terima hari ini merupakan wujud kinerja dan sinergitas yang baik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Terima kasih kepada seluruh OPD yang telah mampu menorehkan prestasi yang muaranya tentunya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Pasaman Barat,” ungkap Sekda Hendra Putra.

Sementara itu Plt. Kepala Bappelitbangda Ikhwanri menilai bahwa Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) merupakan penghargaan bergengsi dalam dokumen perencanaan daerah. Sinkronisasi antara dokumen perencanaan dengan inovasi yang dirancang merupakan penilaian yang paling utama.

“Berbagai upaya untuk memperbaiki dokumen perencanaan serta meningkatkan peran inovasi yang sesuai dengan tema pembangunan menjadi fokus kami,” kata Ikhwanri.

Selanjutnya, terkait peningkatan kinerja stunting telah dilakukan pemadanan data antara data stunting dengan data kemiskinan, serta melibatkan semua unsur untuk berkolaborasi seperti tokoh adat dan tokoh agama, dan berbagai langkah strategis lainnya.

“Kami optimis angka stunting dan kemiskinan dapat kita tekan jika dilakukan secara kolaborasi,” pungkas Ikhwanri. (tjg)