Padang,—Pemerintah Kota Padang sebagai administrator dalam pemetaan dan penetrasi Padang mau dibawa kemana.
“Masyarakat hanya lihat kasat mata terutama soal pembangunan phisik, tapi faedah dan untuk apanya rakyat tidak tahu, sehingga itu walikota harus melakukan pemetaan terhadap pembangunan yang dilaksanakannya, tanpa itu program pembangunan semu dirasakan oleh warga kota ini,” ujar tokoh masyarakat Kota Padangz Basril Basyar, Kamis 23/3 di PWI Sumbar.
Menurut Basril Basyar, Padang itu ibu kota provinsi, dia pusat dari segala bidang, tapi selama ini terasa ada ketak nyambungan apa yang dibuat walikota dengan yang dicerna masyarakatnya.
“Pemimpin yang baik itu harus mau baiyo batido dengan tokoh masyarakat dalam melaksanakan sebuah konsep pembangunan, ada ruang kritisii juga dialog dengan masyarakat, dan kritikan itu jangan pula dianggap tabu oleh pemimpin,” ujarnya.
Pelaksanaan pembangunan selama ini meski sudah sangat baik tanpa dirasakan, apalagi tanpa mendapatkan legitimasi rakyat jadi percuma.
“Terus terang untuk sektor ekonomi Padang masih belum beranjak dari sebelum-sebelumnya, justru pusat perdagangan kekinian tidak lagi Padang, tapi sudah ke Bukittinggi,” ujar mantan Komisaris PT Semen Padang ini.
Memotret kepemimpinam Walikota dam Wakil Walikota Padang saat ini, Basril Basyar menilai masih jauh dari harapannya.
“Pemimpinnya kurang mampu menerapkan perencanaan dan perencanaan disampaikan ke masyarakat, terkesan sikap masyarakat apatis, apa mau dibuat pemerintah terserah sajalah,” ujarnya.
Sedangkan konfigurasi kepemimpinan di Padang apakah harus putera asli Padang dengan di luar Padang, mantan Ketua PWI Sumbar dua periode ini tidak seklet.
“Tidak mesti begitu, walau tokoh lain bisa seklet untuk itu, bagi saya konfigurasi kepemimpinan itu yang mampu memenuhi kriteria saya tadi yakni pemetaan dan perencanaan yang dapat legitimasi masyarakat Padang,”ujarnya.(wandi)
