Pasaman — 1 Ramadhan 1445 H, tinggal satu hari lagi, beli daging jelang puasa menjadi tradisi di berbagai masyarakat di Sumbar.
Mereka berbelanja keperluan awal ramadhan nya di pasar-pasar tradisional. Walaupun tak seramai tahun lalu masyarakat berbelanja atau mengunjungi pasar tradisional mungkin dikarenakan semua barang pokok mulai dari beras, telur, cabe, ikan, ayam serentak semuanya naik
Randang jadi menu favorit banyak warga di Sumbar, sehingga itu kebutuhan daging diawal ramadhan ini pun meningkat.
Tapi walaupun masyarakat sudah biasa dengan sambal daging namun di pasar pembeli daging tak begitu rame di bandingkan ramadhan kemarin.
Minggu 10/3-2024 di kami pasar tradisional Kenagarian Simpang Tonang Selatan kecamatan Dua koto kabupaten Pasaman, harga daging susah merobek kantong rakyat.
Meski sepi pembeli ramadhan tahun ini pengunjung pasar agak sepi mungkin karena harga daging Rp 150.000 per kilogram
Joni Soreng pembeli di pasar itu mengakui betul harga daging meroket tinggi di Pasar Andika. tonang Selatan.
“Kami sambut puasa sekarang tidak membeli daging, soalnya semua barang juga naik, bikin Randang tak cukup dengan daging saja ada berbagai jenis bumbu lainnya yang harganya juga naik,”ujar Joni.
Jadi sudah jelas ekonomi masyarakat makin lama makin sulit dan ini adalah tugas pemerintah bagai mana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kedepannya.
“Ya pemerintah mesti turun tangan melihat harga di pasar yang melangit ini, robek robek saku kantong dibuatnya pak,”ujar pembeli lain.
Pantauan media ini selain menahan kenaikan harga kebutuhan pokok, harapan publik pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berpotensi.
“Atau pemerintah menelurkan program untuk kesejahteraan nyata masyarakat,”ujar Joni lagi. (tj)
