Mesti Ngutang, Sanggar ini Tetap Harumkan Tari Sumbar di Paris

oleh -721 views
oleh
721 views
Tampil apik di panggung Bulan Indonesia di Paris, sekalipun sampai di sana Sanggar asal Garegeh ini sampai ngutang, Jumat 20/9 (foto: dok/saik)

Bukittinggi,—Perlu jadi perenungan, bahwa sebuah kebanggaan daerah tidak selalu happy.

Lihat saja perjuangan Sanggar Tari Nusantara Minangkabau dari kelurahan Garegeh kota Bukittinggi (Gastarana) rela ngutang demi tampil di Bulan Indonesia di Paris Perancis.

Sanggar dari Garegeh ini diundang yaitu oleh KBRI Prancis dan KWRI UNESCO untuk tampil  Kamis 19/9 di Paris Perancis.

Padahal menurut Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI UNESCO, Surya Rosa Putra menyebutkan bahwa acara Bulan Indonesia ini adalah kegiatan untuk mempromosikan keragaman warisan budaya alam Indonesia.

“Kegiatan Bulan Indonesia ini diselenggarakan, selain untuk mempromosikan berbagai warisan budaya alam Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, juga menjadi kampanye tak langsung beberapa nominasi budaya tak benda (intangibale cultural heritage) Indonesia oleh UNESCO,”ujar Surya Rosa Putra secara tertulis pada surat undangan yang dilayang ke Sanggar Gastarana tertanggal 22 Juli 2019 lalu.

Kata Surya Bulan Indonesia ini, juga diisi pertunjukan seni seperti pementasan seni tari, pameran seni rupa, seni musik, pantun serta festival kuliner nusantara. Dan, satu dari sekian yang diundang mengisi acara adalah sanggar dari kota Bukittinggi Sumatera Barat yaitu sanggar Gastarana.

Sementara itu, pimpinan sanggar Gastarana, Zami Sofa yang dihubungi via WhatsApp mengucapkan banyak terimakasih kepada Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI UNESCO, Surya Rosa Putra telah mengundang dan menjamu anggota sanggar Gastarana selama di Paris Prancis.

“Dapat undangan dan berkesempatan untuk mengisi acara kesenian bertaraf internasional di Paris Perancis, merupakan kebanggaan dan kehormatan besar bagi kami. Bahkan, setiba kami di Paris, kami langsung dijamu dan diundang nginap di rumah Pak Dubes,”ujar Alumni ASKI Padang Panjang angkatan 93 ini.

Sanggar Gastarana, kata Zami adalah sanggar kecil dari kelurahan Garegeh kota Bukittinggi yang diundang untuk menampilkan kesenian tradisonal Minangkabau di pentas internasional. Tujuan sanggar Gastarana tampil di Paris adalah untuk memperkenalkan dan mengembangkan budaya Sumatera Barat atau budaya Minangkabau di pentas internasional.

“Pada pementasan di Paris, sanggar Gastarana menampilkan Tari Rantak yang berkalaborasi dengan Ibu Dubes, dan penampilan kedua adalah Tari Piring Tigo Sapilin. Dan, Insya Allah pada tahun 2020 nanti, Sanggar Gastaran akan dinundang lagi dengan karya-karya tarian yang baru. Dan, semoga tahun depan, kita bisa didampingi oleh Pemda Sumbar ataupun Pemko Bukittinggi”, harap Da Oz biasa seniman ini disapa, Jumat Jumat 20/9 via chat WhatsApp

Sebagai warga kelurahan Garegeh kota Bukittinggi, Da Oz mengatakan, mereka sangat bangga sekali bisa tampil dan membawa nama kelurahan Garegeh di pentas internasional.

“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sanggar Gastarana baik bantuan secara moril maupun materil, sehingga pada akhirnya kami bisa memenuhi undangan untuk mengisi acara Bulan Indonesia di kantor Pusat UNESCO Paris Prancis,”ujarnya.

Rombongan sanggar Gastarana berangkat dari Bukittinggi ke Paris sebanyak 9 (sembilan) orang, dan untuk biaya keberangkatan menuju Paris, Da Oz mengaku mereka bahkan sampai berhutang kepada seseorang.

Personil Sanggar Tari Gastarana di Kedubes Perancis. (foto: dok/ saik)

“Untuk berangkat ke sini, kami harus berhutang pada seseorang”, terang Da Oz.

Da Oz berharap, setiba mereka nanti di Indonesia, bakalan ada pihak-pihak dermawan baik itu pejabat pemerintah maupun swasta yang mau membatu dalam membayar utang biaya perjalanan mereka ke Paris.

Sementara itu, salah satu tokoh pemerhati budaya Bukittinggi, Ramdalel
sangat apresiasi sekali dan ikut berbangga hati atas diundang serta tampilnya Sanggar Gastarana di Paris.

“Kami, dari sekumpulan pemerhati budaya, tentunya amat berbangga akan prestasi (invatitation) yang didapatkan oleh sanggar Gastarana ini. Karena memang amat bersejarah dan sangat fantastis dalam dunia seni pementasan. Apalagi, ini murni sebuah undangan dari dunia international”, ungkap Pendiri Dewan Kesenian Tanah Datar ini.

“Sekali lagi, kami sangat bersyukur dan mendoakan pementasan disana itu, akan berlangsung dengan baik, apik dan menarik. Dengan begitu, kepada adik-adik Gastarana, untuk juga dapat menjaga diri serta menata waktu, agar semua berlangsung sebagaimana harapan juga tantangan yang akan ditampilkan,” tukasnya.

Sementara tokoh generasi muda Bukittinggi, Yofialdi M Jufri mengaku selaku warga Bukittinggi juga turut bangga atas prestasi yang diraih oleh sanggar Gastarana di pentas internasional.

“Keberhasilan Sanggar Gastarana mentas di panggung internasional ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Saya sebagai masyarakat Bukittinggi, dan sanggar Gastarana ini merupakan aset yang sangat berharga bagi kita semua,”ujar Yofialdi

Yofialdi melanjutkan, bahwa sanggar Gastarana patut dilestrikan dan diberi perhatian lebih oleh setiap stakeholder, termasuk oleh Pemko Bukittinggi, karena dengan adanya perhatian lebih dari setiap stakeholder, maka bisa membantu kemajuan serta perkembangan terhadap sanggar Gastarana dan sanggar-sanggar lain yang ada di kota Bukittinggi.(saik)