Pintar Berkomunikasi dengan Gen Z, Strategi Berpikir dan Berbicara yang Efektif

oleh -1,196 views
oleh
1,196 views
Riri Putri (dok)

MANUSIA adalah makhluk sosial yang hidup dalam sebuah komunitas dan selalu membutuhkan orang lain. Sebagai sebuah hubungan sosial dan cara hidup dalam keseharian, interaksi atau komunikasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

Komunikasi membuat interaksi manusia menjadi lebih mudah sehingga maksud dan tujuan dapat tercapai. Dalam situasi ini, manusia memiliki dua jenis kepentingan, yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan bersama (masyarakat).

Dalam keadaan pribadi dan juga dalam posisinya sebagai makhluk sosial, manusia ingin memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan uang, biologis, dan kebutuhan lainnya.

Manusia tidak dapat mengatur dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan ini, sehingga ia harus berkolaborasi dengan orang lain. Tanpa menjalin kerja sama dan hubungan antar sesama, kebutuhan yang disebutkan di atas tidak akan bisa dipenuhi karena manusia baik yang bertindak sendiri maupun dengan orang lain tidak membangun dan memelihara hubungan.

Komunikasi antara setiap generasi adalah faktor terpenting dalam meningkatkan efektivitas komunikasi. Setiap generasi memiliki cara tersendiri untuk berkomunikasi.

Anak-anak Gen Z yang lahir antara tahun  1996 – 2010 mewakili generasi baru di bidang komunikasi. Generasi ini terkadang disebut sebagai “generasi internet” karena menghabiskan banyak waktu di perangkat elektronik. Selain internet dan teknologi digital, globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal berkomunikasi.

Gaya komunikasi setiap generasi dipengaruhi oleh budaya sebagai faktor yang penting. Seperti cara berkomunikasi generasi Z yang memiliki karakter lemah lembut dan selalu mengasyikkan serta memiliki fleksibilitas yang jelas berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Terlebih lagi, generasi ini terkenal suka meneriakkan pendapat yang mereka yakini sebagai sesuatu yang nyata kebenarannya dengan lebih berani.

Oleh karena itu, kita akan mengeksplorasi beberapa taktik yang dapat membantu kita agar sukses berinteraksi lebih dekat dengan anak Gen Z.

1. Perilaku yang berhubungan dengan teknologi

Generasi Z hidup berdampingan dengan teknologi yang terus berkembang. Karena itu, penting untuk memahami dan mendiskusikan teknologi yang mendasari kelompok ini. Saat berkomunikasi, kita dapat memanfaatkan media sosial, aplikasi perpesanan sederhana, atau alat lain yang digunakan oleh mereka untuk tetap terhubung.

2. Bahasa yang ringkas dan relevan

Anak-anak Gen Z tumbuh dengan mengonsumsi konten secara perlahan dan metodis. Oleh karena itu, saat berbicara dengan mereka secara langsung atau saat memberikan saran kepada mereka, utamakan untuk memberikan saran yang ringkas, jelas, dan fokus pada tujuan. Berhati-hatilah serta hindari informasi yang tidak perlu diungkapkan.

3. Aktivitas sosial media

Banyak anak Gen Z yang aktif di platform media sosial. Dengan menanggapinya atau berpartisipasi dalam suatu diskusi online, maka dapat membangun koneksi dengan mereka. Gunakan bahasa dan konten yang sesuai dengan tren di media sosial untuk membuat nya menjadi lebih menarik.

4. Kreativitas dan visualisasi

Anak Gen Z lebih tanggap dalam hal elemen kreatif dan visual. Saat berkomunikasi, lebih baik gunakan gambar, grafik, atau alat bantu visual lainnya untuk membantu dalam menyampaikan pesan agar lebih efektif. Hal ini juga membuat pesan menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti.

5. Mendiskusikan prinsip-prinsip sosial dan kemanusiaan

Gen Z sering terlibat dalam isu-isu sosial dan berfokus pada masalah-masalah yang berhubungan dengan kemanusiaan. Saat berkomunikasi, jangan segan untuk memulai diskusi tentang masalah ini. Ajaklah untuk saling memahami dan bekerja sama terkait tolak ukur nilai-nilai sosial yang mereka anggap penting.

6. Promosikan kesehatan psikologis

Kesehatan mental adalah salah satu masalah serius bagi Gen Z. Jangan segan untuk mendiskusikan topik ini secara terbuka. Jika ada batasan atau peringatan tentang pembahasan tersebut, akan lebih baik jika dibicarakan. Hal ini dapat menciptakan fondasi percakapan yang lebih detail.

7. Pahami perubahan cepat

Anak-anak Gen Z hidup di era yang penuh dengan perubahan yang cepat, terutama dalam hal teknologi. Oleh karena itu, sebagai orang yang lebih berumur, hendaknya harus waspada terhadap perubahan dan siap untuk menyesuaikan strategi komunikasi yang sesuai dengan perubahan dan tren yang sedang berlangsung.

8. Mengembangkan ekspresi diri dan kreativitas

Komunikasi dengan anak-anak Gen Z berfungsi sebagai ruang untuk mengekspresikan diri dan kreativitas. Mereka sangat murah hati dengan ide, pengetahuan, dan sumber daya mereka. Mendukung ekspresi diri menciptakan lingkungan yang dapat memperkuat hubungan dan menghargai keragaman perspektif.

9. Untuk ide baru yang fleksibel dan terbuka

Pandangan inovatif dan aktif masih ada pada Gen Z terkait ide-ide baru. Karena itu, sebagai pembicara, kita harus gigih untuk mendapatkan ide dan sudut pandang baru. Hal ini akan memulai percakapan yang positif dan dinamis.

Memahami teknik komunikasi dan cara berpikir yang digunakan oleh anak-anak Gen Z menunjukkan kebutuhan mereka akan fleksibilitas, keterbukaan, dan rasa humor terkait identitas dan pandangan mereka.

Dengan mengadopsi strategi ini, kita dapat menciptakan jalinan antargenerasi yang kuat, menyediakan ruang yang berguna untuk pengujian ide yang berguna, dan memperkuat hubungan kita dengan Gen Z.(analisa)

Oleh: Riri Putri
Mahasiswi Universitas Andalas