Polemik Proyek Irigasi di Surau Gadang, Warga: Kok Jalan Pikiran Kadis PSDA Sumbar Seperti Itu ya… 

oleh -236 views
oleh
236 views
Polemik pembangunan saluran irigasi, warga KIP Surau Gadang heran jalanan pikir Kadis PSDA Sumbar, saat ditinjau Kadis PSDA Senin 13/3-2023.(je)

Padang —Masih berlanjut soal pro kontra proyek aliran irigasi yang melalui dua komplek perumahan di surau Gadang Kecamatan Nanggalo Padang.

Proyek aliran irigasi Gunung Nago melewati Komplek Indah Pratama (KIP) RT 006/RW 002 dan Perumahan Surau Gadang. Pro kontra proyek itu berlanjut dan belum menemukan titik terang meski Gubernur Sumbar Mahyeldi sudah perintahkan Kepala PSDA Sumbar untuk mencari solusi terbaik.

Kepala PSDA Sumbar Fathol Bari kata warga sudah turun kelapangan Senin, 13 Maret 2023. Kehadiran Fathol ini membuat warga Komplek Indah Pratama bingung dan heran atas jalan pikiran Kadis PSDA yang terkesan meneruskan pembangunan saluran Irigasi tersebut.

“Tujuan kepala PSDA Sumbar Fathon turun kelapangan di komplek Indah Pratama, adalah sebagai tindak lanjut intruksi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah untuk turun kelapangan mencari penyelesaian dan titik temu permasalahan yang dihadapi warga. Bersama Kepala PSDA juga hadir Kepala Dinas PUPR Kota Padang Raf Indria  didampingi Camat Nanggalo Magdalena dan Lurah Surau Gadang untuk meninjau lokasi yang akan terdampak banjir dan sampah dari saluran Irigasi dilingkungan Komplek Indah Pratama,”ujar Ketua RT 006, Joni Irwandi, Selasa 14/3-2023 kepada wartawan sore ini.

Pada pertemuan, Warga KIP (Komplek Indah Prata) menjelaskan, bahwa penyelesaian permasalahan banjir di KIP diharapkan disejalankan dengan rencana Pembangunan saluran Irigasi yang dilakukan oleh PSDA Sumbar. Hal tersebut didasari oleh kejadian dan fakta-fakta yang ada selama ini di area/wilayah yang terdampak banjir di lingkungan KIP dan Jalan Raya Jamal Jamil.

Bahkan, tokoh masyarakat di seputaran jalan Jamal Jamil yang akrap disapa Buya, mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, mereka beserta keluarga yang tinggal di dekat sodetan yang akan dialiri saluran buang Irigasi tersebut, sudah sering mengalami kebanjiran di rumahnya.

“Karena daerah kami tinggal adalah daerah dataran rendah, kami mohon kepada pihak yang berkepentingan bijaksana dalam mengambil keputusan, “ujar Buya.

Ketua RT Joni, pada pertemuan berlangsung lebih 3 jam itu, Warga KIP /RT.006 sudah berupaya menjelaskan kepada PSDA melalui data dan fakta yang ada selama 5 tahun belakangan ini terkait dengan Banjir yang sering melanda wilayah KIP.

“Kita tidak habis pikir, saya selaku ketua RT.006, bagaimana jalan berpikir Kadis PSDA Sumbar yang terkesan memaksakan proyek Pembangunan saluran buang Irigasi yang masuk kesaluran drainase warga ini dilakukan sesegera mungkin. Lebih mengherankan lagi, proyek belum dilelang/ditender, kok penggalian sudah dilaksanakan. Dan celakanya lagi, tidak ada sosialisasi resmi. Terkesan main kucing-kucingan alias umpet-umpetan,”ujar Joni.

Seperti kata Jonix 3 Maret 2023 rapat bersama di kantor Camat Nanggalo dan melahirkan kesepakatan.

“Tetapi apa, 9 Maret 2023 tiba-tiba sudah ada pekerjaan penggalian tanpa kami ketahui dan mengabaikan kesepakata rapat 3 Maret itu. Kondisi ini menimbulkan riak ditengah warga saya,”imbuh Joni.

Alhamdulillah, kata Joni lagi pada hari Sabtu 11 Maret 2023, Gubernur Sumbar Mahyeldi menerima Audiensi Warga KIP dan memerintahkan Kadis PSDA untuk menghentikan penggalian IRIGASI tersebut.

“Satu hal lagi yang sangat kami herankan, kalau ditelusuri lebih dalam lagi, inikan permasalahan banjir di perumahan sebelah, yang melalui kajian, kesepakatan dan perencanaan pada 2017 yang lalu perumahan sebelah memberikan izin saluran irigasi masuk ke drainase warga, dan ternyata dampaknya sangat luar biasa, sampah dan air tidak dapat dikendalikan, dan kita dengar dari warga perumahan sebelah terkait masalah sampah kesulitan mengatasinya. Sekarang masalah sampah dan banjir di kompleks sebelah itu akan dialirkan melalui jaringan irigasi yang dikoneksikan dengan drainase perumahan KIP. Ini yang warga KIP menolak,”tegas Joni.

Nah,….!!! Sekarang Kadis PSDA Sumbar mau mengatasi banjir dan sampah di perumahan sebelah dengan memindahkan saluran buang IrigasiI masuk/terkoneksi di saluran drainase yang ada di Blok A11 dan A12 KIP yang secara fakta merupakan daerah rawan banjir dan pernah mengalami banjir bandang pada tahun 2012.

“Saat itu rumah Warga KIP terendam air dan lumpur hampir setinggi dada. Inikan sangat-sangat ironis, memindahkan masalah bukan menyelesaikan masalah. lingkungan kami KIP /RT.006 sudah daerah cekungan, rawan banjir, lalu mau dimasukan dan ditambah lagi dengan debit AIR dari saluran Irigasi Gunung Nago yang tentunya ini akan menambah banjir yang lebih besar lagi di KIP,”ujar Joni lagi.

Warga KIP Surau Gadang tegas menyampaikan kata Joni, bahwa mereka tidak menolak pembangunan yang secara kongkrit dapat menyelesaikan permasalah banjir dan sampah secara bersama-sama dan pembangunannya dilakukan sejalan.

Jangan hanya menyelesaikan permasalah satu titik dan satu titik lagi harus merasakan awal baru penderitaan masalah sampah dan banjir yang sudah dialami perumahan sebelah.

“Saya selaku RT.006 mewakili atas nama Warga Komplek Indah Pratama, memohon kebijaksanaan pemerintah untuk mengatasi permasalah ini secara konkrit tanpa ada pihak yang merasa dirugikan, sebagaimana keinginan dan harapan Gubernur Sumbar, agar semuanya bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada lagi warga yang kebanjiran,”ujarnya (je)