Sosialisasi Pentingnya Keterwakilan Perempuan Dalam Politik Kepada Ormas Pemuda Pancasila Padang

oleh -136 views
oleh
136 views
Foto bersama, usai diskusikan soal keterwakilan perempuan oleh Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UNAND di Kecamatan Pauh. (dok)

 

Oleh: Retno Kurnia Rahman

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

PADA SABTU, 17 Juni 2023, pukul 16.30-17.35 WIB, di Aula Kantor Camat Pauh, yang beralamat di Jl. Sungai Balang No. 1 , RT. 02/RW.04, Cupak Tangah, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UNAND melaksanakan kegiatan Project Based Learning (PJBL) mata kuliah Perempuan dan Politik.

Mata kuliah ini diampuh oleh Dr. Indah Adi Putri, M.IP dan Lusi Puspita Sari, M.IP . Kegiatan ini dihadiri oleh 7 mahasiswa yang terdiri dari Adi Aprianto, Alfaridho Setiadji N, Harun Husen, Huda Abshar A, Lidra Syarif Putra, M Durga Ananda, Retno Kurnia Rahman. Kegiatan PJBL di Aula Kantor Camat Pauh.

Kegiatan mengusung tema “Sosialisasi Pentingnya Keterwakilan Perempuan Dalam Politik Kepada Ormas Pemuda Pancasila di Kota Padang” dengan materi pembahasan utama tentang pentingnya keterwakilan perempuan dalam politik dengan di hadiri oleh Anggota PAC Pemuda Pancasila kecamatan Pauh.

Acara diawali pembukaan dari MC, Alfaridho Setiadji N, meungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota Ormas Pemuda Pancasila tentang pentingnya keterwakilan perempuan dalam politik.

Harapan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman dan pikiran kritis mengenai pentingnya partisipasi perempuan dalam politik dan diharapkan Anggota Pemuda Pancasila dapat menjadi salah satu pilar yang memberikan pemahaman dalam masyarakat mengenai pentingnya keterwakilan perempuan dalam politik.

Pada pemaparan materi, materi pertama disampaikan oleh Harun Husen yang menyampaikan materi tentang tujuan dari sosialisasi ini dan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan Gender dan Perempuan, Harun Husen menyoroti hal-hal penting yang membahas mengenai pengertian gender sampai pembahasan mengenai perjanjian-perjanjian yang membahas kesetaraan gender seperti perjanjian Emansipasi pada tahun 1950-1960, sampai deklarasi PBB dengan tema “women in development (WID)”tahun 1975.

Setelah pembahasan mengenai Gender dan Perempuan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Permasalahan Gender di Indonesia, materi ini berisikan beberapa permasalahan tentang gender yang telah terjadi di Indonesia dan faktor-faktor yang terpengaruhi oleh hal tersebut terutama pada bidang politik yang melibatkan perempuan.

Kemudian dilanjutkan dengan materi Hak Politik Perempuan, dalam materi ini disampaikan mengenai hak-hak politik perempuan terutama di negara Indonesia yang mengatakan bahwa dalam pasal 7 (CEDAW) berisikan tentang hak-hak perempuan dalam politik seperti hal memilih dan dipilih sampai hak berpartisipasi dalam politik

Retno Kurnia Rahman pemateri kedua memaparkan mengenai Perempuan dalam Pemilu. Materi ini berisikan faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi perempuan dalam politik terutama dalam pemilu.

Kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai Representasi Politik perempuan yang berisikan mengenai realitas partisipasi perempuan dalam menjadi calon legislatif yang mana didasarkan pada fakta yang ada, keterwakilan perempuan dalam hal ini masih belum memenuhi harapan.

Dan juga kemudian sebagai di atur dalam UU No 10 Tahun 2008 tentang pemulihan umum anggota, DPD dan DPRD, Pasal 53 menegaskan bahwa daftar calon anggota legislatif memuat paling sedikit 30% keterwakilan perempuan.

Dalam setiap materi yang disampaikan oleh pemateri sejatinya bertujuan untuk menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan sangat dibutuhkan dalam politik. Setelah pemaparan materi oleh pemateri, kemudian dilanjutkan dengan sesi terakhir yaitu sesi diskusi.

Pada sesi diskusi ini, diisi dengan mendiskusikan tentang peranan apa saja yang dapat dilakukan oleh Ormas Pemuda Pancasila mengenai keterwakilan perempuan dalam politik, kemudian juga ditambahi dengan penyampaian argumen yang bertujuan untuk saling menujukan ketertarikan terhadap sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa kepada Ormas Pemuda Pancasila dan itu berkaitan dengan Keterwakilan perempuan dalam Politik.

Kegiatan PJBL ini diakhiri MC dengan kesimpulan bahwa keterwakilan perempuan dalam politik sangatlah di butuhkan dan diperlukan yang mana hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan politik dalam negeri.

Kemudian dilakukan sesi dokumentasi dalam bentuk foto antara Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UNAND dengan anggota Ormas Pemuda Pancasila.(analisa/jurnaliswarga)