Mau Kemana Sumbar: Koalisi Menjelang Pilpres 2024

oleh -407 views
oleh
407 views
Departemen Politik FISIP UNAND gelar seminar, paparan Asrinaldi kecendrungan Anies pilihan pemilih di Sumbar, Sabtu 8/10-2022. (ar)

Padang,— Program Studi Magister Ilmu Politik gelar seminar yang bertajuk “Mau Kemana Sumbar: Koalisi Menjelang Pilpres 2024” Sabtu 8/10-2022.

Dr. Tengku Rika Valentina selaku Ketua Departemen Ilmu Politik dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk agenda rutin dari Departemen Ilmu Politik FISIP Unand untuk mengeksplorasi isu-isu yang berkembang pada tingkat nasional dan lokal.

Kegiatan seminar ini menghadirkan dua pembicara utama yang juga merupakan dosen pada Departemen Ilmu Politik  Dr. Asrinaldi dan Dr. Aidinil Zetra dimoderatori oleh Dr. Indah Adi Putri.

Asrinaldi pada pemaparannya berdasarkan argumen bahwa konfigurasi koalisi partai politik terkait kontestasi pemilihan presiden pada 2024 akan turut menentukan dinamika dan konstelasi politik Indonesia dua tahun ke depan.

Lalu bagaimana dengan orientasi dan preferensi politik pemilih di Sumatera Barat pada pemilu 2024? Pertanyaan inilah yang menjadi topik pembahasan utama pada seminar ini.

Asrinaldi menyampaikan bahwa perilaku politik pemilih di Sumatera Barat dapat dipahami dengan melihat karakter masyarakatnya berupa semangat egalitarian, kritis, pragmatis dan religius.

“Dengan merujuk karakteristik masyarakat Minangkabau yang juga menekankan aspek 3T (Tagah, Tokoh, Tageh), saya memprediksikan bahwa preferensi pilihan politik masyarakat Sumbar akan cenderung mengarah kepada Anies Baswedan,” ujar Asrinaldi.

Namun kata Asrinaldi kondisi ini juga masih bersifat fluktuatif dan memiliki peluang untuk berubah tergantung pada dinamika politik yang terjadi dalam beberapa waktu mendatang.

Asrinaldi menambahkan bahwa pencalonan Anies Baswedan yang lebih dulu dideklarasikan oleh Partai Nasdem ini tentunya akan membawa efek ekor jas (coattail effect) berupa potensi peningkatan dukungan suara masyarakat Sumbar terhadap parpol dan politisi yang turut mendukung Anies.

Aidinil Zetra menyajikan gambaran salah satu realitas politik Indonesia terkait dinamika koalisi antar parpol yang lebih banyak didasari oleh sifat oportunisme dan pragmatisme aktor-aktor politik untuk pencapaian kepentingan jangka pendek.

Adinil juga menambahkan pemaparannya dengan sedikit menyinggung peran oligarki dalam kontestasi demokrasi elektoral di Indonesia.

Keberadaan oligarki ini, kata Adinil, turut membawa dampak kepada ketimpangan atau tidak meratanya distribusi kekayaan di Indonesia yang penguasaannya lebih didominasi oleh pada oligarki.

Lalu bagaimana harapan masyarakat Sumber terhadap pemilu 2024 mendatang bisa membawa dampak perubahan yang lebih baik?

Aidinil mencoba menjawab hal ini dengan menyajikan hasil survei yang ia lakukan bersama timnya terkait preferensi politik pemilih Sumbar. Berdasarkan data survei yang ia miliki, terdapat 6 kriteria utama calon presiden yang mendapat pilihan paling banyak dari masyarakat Sumbar yaitu jujur dan bersih dari korupsi, memiliki visi yang jelas, pintar dan berwawasan luas, berani dan tegas, merakyat, membela umat, dan religius/alim.

Ketika disodorkan beberapa nama calon potensial presiden untuk pemilu mendatang secara terbuka, mayoritas responden memilih nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono.

Namun, menurut Adinil kondisi masih bisa berubah karena sebanyak 44% responden menyatakan bahwa mereka mungkin akan merubah preferensi politiknya pada pilpres mendatang tergantung pada program kerja yang ditawarkan oleh capres, visi dan misi, serta figur kandidat.

“Ini secara tidak langsung memperlihatkan bahwa masyarakat Sumbar merupakan kategori pemilih rasional dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang,” ujar Aidinil.

Kegiatan ini dihadiri oleh civitas akademik pada Departemen Ilmu Politik yang didominasi oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Politik (S1), Magister Ilmu Politik (S2), dan Studi Kebijakan (S3). Turut bergabung juga civitas akademik dari fakultas lain di Universitas Andalas dan juga universitas lainnya. Seminar dilakukan secara daring via zoom meeting dan dihadiri oleh 100 orang.(report by ar)