Upaya Sumbar Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi : Kunci Ketahanan Pangan Sumatera Barat (1)

oleh -338 views
oleh
338 views
Dr. Ir. Indra Dwipa MS (foto: dok)

Oleh: Indra Dwipa (Dekan Fakultas Pertanian Unand)

INDONESIA merupakan salah satu negara di dunia yang mayoritas penduduknya menjadikan beras sebagai sumber karbohidrat utama.

Selain beras, dalam 10 tahun terakhir, gandum juga menjadi sumber karbohidrat kedua setelah beras. Konsumsi gandum oleh masyarakat Indonesia berasal dari mi instan, roti dan bahkan semua jajanan yang dikonsumsi sehari-hari hampir semua terbuat dari gandum. Kondisi inilah yang menjadikan beras dan gandum merupakan sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia saat ini.

Penduduk Indonesia selalu bertambah setiap tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun sebesar 1,1%. Pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat ini juga menyebabkan kebutuhan akan beras dan gandum selalu meningkat.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah produksi padi di Indonesia tidak mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga Indonesia mengimpor beras dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Ini merupakan suatu ironi bagi bangsa yang pernah menjadi swasembada beras pada tahun 1980-an.

Permasalahan lebih pelik dihadapi negara ini adalah untuk mencukupi kebutuhan gandum nasional. Indonesia saat ini mengimpor 100% gandum untuk kebutuhan dalam negeri dari negara asing seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Ukraina, Rusia dan Perancis. Australia, negara tetangga kita memasok 60% kebutuhan gandum negara kita. Sebagai perbandingan, makanan pangan pokok penduduk Indonesia yaitu beras, konsumsi penduduk Indonesia per kapita sebesar 27 kg/tahun.

Rata-rata petumbuhan konsumsi gandum perkapita penduduk Indonesia dari tahun 2014-2019 sebesar 19,92%. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan karena baik beras dan gandum, untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, negara kita masih mengimpor dari negara lain dan tentunya akan menyedot APBN dalam jumlah yangbesar.

Untuk mengatasi permasalahan ketersediaan pangan diatas, Indonesia harus mencari sumber karbohidrat alternatif dalam mencukupi kebutuhan pangan didalam negeri. Hal ini disebabkan ketergantungan kita dengan impor akan membuat kita tidak memiliki posisi tawar yang bagus dan akhirnya negara kita bisa didikte oleh negara lain sehingga kita tidak bisa menjadi negara yang merdeka dari segi kedaulatan pangan.

Sumatera Barat, salah satu provinsi di Indonesia menjadikan beras sebagai sumber karbohidrat utama bagi penduduknya. Seperti halnya dengan masyarakat Indonesia secara umum (analisa/bersambung)