20 Mahasiswa Unand Lihat Penerapan Revolusi Mental di Tanah Ombak

oleh -890 views
oleh
890 views
Dosen FISIP Unand Ilham Aldelano Azre dan pengelola Tanah Ombak Yusrizal KW tengah menjelaskan manajemen organisasi kepada mahasiswa di Tanah Ombak Purus, Kamis 21/9.

Padang,—Tanah Ombak terus berdayakan anak-anak lingkungan Pantai Purus Padang terutama menanamkan pendidikan revolusi mental kepada anak yang biasa terdidik di lingkungan kerasnya kebidupan di daerah itu.

“Pendidikan karakter dan revolusi mental yang menjadi program Presiden Jokowi di Tanah Ombak sejak tiga tahun lalu sudah terjadi,”ujar Pengelola Tanah Ombak Yusrizal KW dihadapan 20 Mahasiswa FISIP Unand Padang, Kamis 21/9 di Purus Padang.

Menurut Yusrizal KW sejak digagas Tanah Ombak terus berbuat menerapkan pendidikan perubahan prilaku kepada anak-anak di Putus.

“Meski banyak tantanan termasuk cimeeh dan keterbatasan dana, itu kami jadikan sebagai energi positif, kalau niat ikhlas pasti Allah lapangkan jalan,”ujar Yusrizal.

Terbukti apa yang dikaryakan Yusrizal KW dan kawan-kawan di Tanah Ombak berbuah pengakuan negara mulai dari undangan ke istana negara dan penghargaan dari kementerian.

“Membangun karakter dan kepribadian kepada anak yang hidup diligkungan keras tidak semudah yang dibayangkan, banyak tantangan apalagi anak-anak di sini jiwanya keras melampai usianya.
Karena selama ini ditempa oleh pergaulan lingkungan yang keras,”ujar Yusrizal.
Dosen Fisip Unand Padang Ilham Adelano Azre, mengatakan mahasiswa ke Tanah Ombak dalam pembelajaran manajemen komunitas.
“Teori manajemen iya tapi aplikasi harus digali dilapangan, mahasiswa bisa belajar langsung cara Tanah Ombak dalam manajemen visi dan misi organisasinya,”ujar Ilham Azre.
Presentasi sejarah Tanah Ombak oleh Hen, penggagas awal pendidikan revolusi mental kepada mahasiswa Unand Padang, Kamis 21/9 di Purus Padang.

Tanah Ombak aktif sejak tiga tahun lalu ada Hendra dan Yusrizal KW yang menginisiasi perjuangan menjadi perubahan.

“Pak Hen dan kawan memulai dari bawah tidak seperti sekarang karena Tanah Ombak hari ini hasil sebuah perjuangan,”ujar Redaktur Budaya koran terbesar di Padang.
Tanah Ombak itu menjadi  ruang belajar ruang kreatifitas dan juga kata Yusrizal KW adalah ruang aksi sosial.
“Dulu bahasa kasar seperti caruik istilah di Padang itu lumrah saja, satu kata satu caruik bagi anak di sini hal yang wajar, sekarang sejak Tanah Ombak ada lambat tapi pasti caruik sudah terlarang diucapkan,”ujar Yusrizal.
Pengalihan prilaku keras anak menurut Yusrizal KW adalah membaca buku dan mengajari nilai-nilai Islami.
“Juga kreatifitas positif, dan relawan Tanah Ombak adalah pahlawan bagi perubahan prilaku anak di sini,”ujarnya.
Di sini kata Yusrizal KW nyata perubahan prilaku anak. “Revolusi mental yang menjadi keinginan Pak Jokowi di Tanah Ombak kami lakukan, Allhamdulillah anak Purus berkarkater dan berkepribadian terus berproses,”ujarnya.
Para mahasiswa FISIP Unand Padang terlihat antusias termasuk dalam sesi tanya jawab, bahkan Yusrizal KW juga menyusuh anak-anak didikan Tanah Ombak memperagakan kreatifitasnya, seperti mendongeng.(rian)