Saingan Akuntan Kedepan Berat

oleh -269 views
oleh
269 views
Yofialdi ingatkan Akuntan untuk perkuat soft skill karena persaingannya aplikasi digital, Selasa 13/7-2021. (foto: dok/sat)

Padang, — Pandemi Covid-19 telah mengubah trend global, termasuk dalam persaingan dunia kerja.

Merujuk hasil penelitian Future of Jobs Survey 2020 dari World Economic Forum, profesi akuntan, merupakan salah satu profesi yang akan mengalami penurunan permintaan di masa depan.

“Peran akuntan, mulai tergantikan oleh aplikasi seiring perkembangan pesat teknologi informasi,” ungkap pengurus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Sumbar, Yofialdi dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar secara daring, Selasa 13/7-2021.

Selain Yofialdi, pembicara lainnya dalam webinar itu yakni Dr Sekar Mayang Sari (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti) dan Rahmat Novriyan (akuntan PT Semen Padang). Iven yang diikuti ratusan orang peserta ini, dipandu Dr Fifi Anggraini (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta).

Menurut Yofialdi yang juga Chief Excecutive Advisor Fast Consulting ini, para akuntan di masa depan, harus membekali diri dengan kompentensi multidisipliner, kemampuan meta analytical sekaligus memiliki social skill yang memadai.

“Perkembangan Teknologi Informasi, Perkembangan Ekonomi dan Bisnis, Lingkungan Profesi, Regulasi, Pendidikan dan Pengembangan SDM jadi pemicu menurunnya permintaan terhadap profesi akuntan,”ujarnya.

Untuk bisa menang dalam menghadapi tantangan di masa depan itu  serta memiliki akuntan yang berdaya saing, kata Yofialdi para akuntan harus memiliki kemampuan mulai dari Problem Solving, Self Management, Work with People, Technology Use and Develpoment, Communication Skill, Interpesonal Skill serta Public Speaking.

Yofialdi yang merupakan Finance&Human Capital Dept Head di PT Hayati Pratama Mandiri ini mengatakan Soft Skill ini bisa jadi nilai tambah, ketika seorang akuntan itu juga aktif dalam dunia organisasi.

“Kedepan, dunia pendidikan akutansi harus mengakomodir perkembangan teknologi dan disrupsi bisnis. Jika tidak, lulusannya tak mampu menjawab kebutuhan dunia kerja yang berubah sangat cepat,” tegasnya.

Para Akuntan, menurutnya, juga harus mampu melakukan riset akuntansi, keuangan dan bisnis serta sesuai dengan bidang keilmuan yang aplikatif dalam menjawab permasalahan bangsa. Selain itu, profesi akuntan juga harus mampu jadi agent of trust, penjaga integritas laporan keuangan.

“Paling penting adalah para akuntan harus berintegritas, sehingga hasil laporan dan analisa data-data yang dikerjakan bisa dipertanggungjawabkan dan dipercayai hasilnya,” tukas alumni Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Unand itu.

Hal senada dikatakan Dr Sekar Mayang Sari. Menurutnya, para akuntan mesti bersahabat dengan kemajuan yang amat pesat di sektor teknologi informasi.

“Jangan sekali-kali menganggap kemajuan teknologi ini sebagai saingan,” pesannya.

Tenaga akutansi manajemen, auditor internal, auditor eksternal, tenaga akuntansi di sektor publik, tenaga pendidik dan analisis keuangan kata Dr Sekar merupakan profesi akuntan yang masih relevan dengan kebutuhan dunia kerja kedepan.

Sementara, Rahmat Novriyan lebih banyak bicara tentang sitem kerja seorang akuntan di salah satu perusahaan BUMN semen yang tergabung dalam holding PT Semen Indonesia itu. Berbagai model pencatatan transaksi keuangan, dikenalkan pada peserta. (rilis/sat)