Ayo Salurkan Hak Pilih, No Golput, Cuihkan Money Politic

oleh -144 views
oleh
144 views
Guspardi Gaus: ayo memilih, jangan Golput, Tolak Money Pokitic, Kamis 29/12-2022. (faj)

Pariaman,— Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengajak masyarakat untuk memberikan suaranya pada calon yang tepat saat perhelatan demokrasi.

Pemilu digelar 14 Februari 2024 untuk Pileg dan Pilpred, lalu 28 November 2022 Pilkada serentak.

“Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota legislatif, Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian Bupati & Wakil Bupati, Walikota & Wakil Walikota serta Gubernur & Wakil Gubernur yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujar Politisi PAN Guspardi Gaus, Kamis 29/12-2022.

Guspardi mengungkapkan itu dihadapan peserta sosialisasi KPU bertema ” Pendidikan Pemilih Pemilu Serentak 2024″, hasil kerjasama Komisi II dengan KPU RI, bertempat di aula gedung pertemuan RM Sambalado, Simpang Jagung, Pariaman, Sumatera Barat, Rabu 28/12-2022.

Legislator Dapil Sumatera Barat 2 itupun menggarisbawahi, pada saat memasuki masa-masa Pemilu, para elite politik berlomba untuk mendapatkan simpati masyarakat.

“Yang perlu diwaspadai salah satunya adalah politik uang. Politik uang memiliki potensi yang bisa merugikan, karena ada kecenderungan jika sudah berhasil memenangkan suara akan ada upaya untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan sebelumnya. Politik uang jelas akan sangat merugikan bagi kemajuan bangsa dalam sistem demokrasi di Indonesia, sebaiknya tolak atau cuihkan unuk money pokitic itu,”ujar Guspardi.

Untuk menciptakan pemilu yang bersih sangat dibutuhkan pemahaman masyarakat akan bahaya politik uang itu. Sungguhpun begitu,masyarakat juga jangan sampai pula golput. Sebab, satu suara dari masyarakat akan sangat berpengaruh.

“Biasanya, perilaku golput dilakukan orang yang apatis. Gerakan Golput sama bahayanya dengan politik uang, jangan golput dan cuihkan politik uang,” pesan Guspardi yang akrab disapa Pak GG ini.

Oleh karena itu, sebagai pemilik hak suara untuk memilih dalam pemilu dan pilkada serentak 2024, masyarakat harus mampu menilai calon yang terbaik dan berikan suara kepada calon yang tepat. Pilihlah calon yang dinilai dapat mendengarkan aspirasi masyarakat agar pembangunan yang akan dilakukan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

“Bagaimanapun, pemimpin itu adalah cerminan dari rakyatnya, jadi jangan salah memilih pemimpin,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.(faj)