Limapuluh Kota,---Mahasiswa Universitas Andalas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nagari Mungka menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Kesadaran Sumbang 12:Kegiatan ini untuk .menjaga nilai dan perilaku Wanita Minang’ di Mushola SMP Negeri 1 Mungka. Sosialisasi Sumbang 12 ini merupakan realisasi dari salah satu program kerja yang telah disampaikan pada saat pemaparan Kegiatan Lokakarya Rencana Program Kerja KKN potensial yang dipaparkan Rabu 10/7-2024 di Gedung Serba Guna Nagari Mungka.
Pada sosialisasi itu juga dihadiri langsung oleh Wali Nagari Mungka Epi Adri, SKM, M.Mkes, beserta Staff Nagari, BHABINKAMTIBMAS, Badan Musyawarah (BAMUS) Nagari Mungka, Kader PKK, Wali Jorong, Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNAND Mungka Tahun 2024 Dr. Henny Herwina, serta 27 orang mahasiswa KKN dari berbagai fakultas di Universitas Andalas, yang bertugas di Nagari Mungka, Kecamatan Mungka.Kegiatan Sosialisasi Sumbang 12 ini juga didasari oleh keprihatinan mahasiswa akan kecenderungan semakin rendahnya pemahaman kita terhadap perlunya memahami nilai-nilai dan perilaku wanita Minang yang sesuai dengan adat dan budaya Minangkabau, khususnya dikalangan remaja. Oleh karena itu, tujuan utama dari terlaksananya proker ini adalah agar nilai-nilai yang terdapat pada Sumbang 12 dapat dipahami dan menjadi tuntunan dalam kehidupan kedepannya.
Aliyahtul Aishah membuka kegiatan ini, perwakilan dari Mahasiswa KKN, Muhammad Wafi Muhadzib, selaku wakil Ketua KKN Mungka mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membagi pengalamannya kepada adik-adik SMP Kelas 7 SMPN 1 Mungka.Begitupun dengan Wakil Kepala Sekolah yang mewakili Kepala Sekolah SMPN 1 Mungka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa karena telah menjadikan sekolah ini sebagai sasaran proker Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas tahun 2024 di Nagari Mungka.
“Kami berterimakasih karena adinda mahasiswa memilih kami sebagai sasaran proker,” ujar Wakepsek SMPN 1 Kec. Mungka saat memberikan kata sambutannya.Melanjutkan ucapan sebelumnya, beliau juga berharap agar siswa dapat memperhatikan dan mengikuti dengan serius kegiatan ini sehingga dapat bermanfaat bagi siswa/i.”
Rahma Asdaqul Rahma sebagai pemateri menjelaskan mengenai jenis-jenis dari sumbang 12 beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari sumbang tagak (berdiri), sumbang duduak (duduk), sumbang bajalan (berjalan), sumbang bakato (berbicara), sumbang makan, sumbang bagaua (bergaul), sumbang caliak (melihat), sumbang karajo (kerja), sumbang pakaian, sumbang kurenah (perilaku), sumbang tanyo (tanya) dan sumbang jawek (jawab). Rahma juga menjelaskan mengenai relevansi sumbang 12 di zaman sekarang serta penggunaan kato nan ampek kepada lawan bicara.Sebelum pemaparan materi mengenai Sumbang 12, panitia kegiatan memberikan pre-test kepada para siswi untuk mengukur pengetahuan mereka mengenai Sumbang 12.
Dari hasil tersebut didapatkan bahwa sebesar 89% siswa-siswi belum mengetahui dengan baik terkait Sumbang 12 tersebut.Selama pemaparan materi siswa-siswi mengikuti dengan baik serta aktif dalam sesi diskusi bersama pemateri, sehingga kegiatan Edukasi Sumbang 12 berlangsung lancar dan mendapatkan respon baik oleh pihak sekolah SMPN 1 Nagari Mungka.Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi bersama para guru, siswi, dan panitia yang terlibat. Kegiatan di SMP Negeri 1 Mungka tidak hanya berhenti sampai disini dikarenakan proker selanjutnya yang akan diangkat di SMPN 1 Mungka adalah Anemia dan Sadari yang akan dilaksanakan di hari berikutnya, Jumat, 19 Juli 2024, dengan bentuk kegiatan edukasi kepada remaja putri sehubungan kesehatan reproduksi untuk perempuan.Penyelenggaraan kegiatan sosialisasi sumbang 12 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa/i yang hadir yang kemudian dapat diterapkan dalam menjalin interaksi sosial antar sesama di masyarakat, baik dalam berinteraksi dengan yang sebaya, kecil maupun orang tua.
Dengan demikian kiranya dapat menjadi cambuk semangat generasi muda dalam menerapkan nilai-nilai moral dan kesusilaan sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada masyarakat adat Minangkabau walaupun norma tersebut tidak tertulis dalam sebuah dokumen, namun eksistensinya telah ada dan diterapkan melalui pendidikan dan pemahaman masyarakat di Minangkabau. (analisa)Report by:
Arra Isna Umida, Muhammad Wafi Muhadzib dan Azka Sabila PutriMahasiswa KKN UNAND Nagari Mungka, Kecamatan Mungka, Kabupaten 50 Kota
Editor : Adrian Tuswandi, SH