Kajian di Dies Natalis Ilmu Politik tentang Gerakan Konservatisme Islam di Sumbar

Perayaan Dies Natalis Departemen Ilmu Politik FISIP UNAND, Sabtu 24/8-2024. (ar)
Perayaan Dies Natalis Departemen Ilmu Politik FISIP UNAND, Sabtu 24/8-2024. (ar)

Padang,---  Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas rayakan Dies Natalis yang ke-27., banyak pakar hadir seperti Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas sebagai Perwakilan Dekan Fakultas ISIP UNAND"Departemen Ilmu Politik agar ke depannya dapat lebih baik lagi,"ujar Wakil Dekan FISIP UNAND

Kepala Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas, Dr. Tengku Rika Valentina, S.IP, M.A juga menyampaikan bahwa tahun ini, Departemen Ilmu Politik telah berhasil meraih banyak prestasi.Dr Tengku Rika juga menyampaikan bahwa pada tahun ini Departemen Ilmu Politik merupakan departemen dengan persentase tertinggi yang mengikuti kegiatan MBKM di Universitas Andalas. Atas keberhasilan Departemen Ilmu Politik tersebut, Tengku Rika berharap Departemen Ilmu Politik dapat terus meningkatkan prestasi di segala aspek .

Pada Dies Natalis ke 27 Departemen Ilmu Politik, hebat nya diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan  Dr. Zulfadli, S.Hi, M.Si. Orasi  mengangkat judul “Gerakan Konservatisme Islam Lokal di Sumatera Barat Pasca Orde Baru”. Berdasarkan hasil kajian studinya.Zulfadli mengatakan bahwa perluasan konservatisme Islam terjadi di masa orde baru. Perkembangan ini telah memajukan berbagai hal terkhususnya di Sumatera Barat, seperti pendidikan, gender, kebudayaan dan di bidang lainnya.

"Faktor yang mempengaruhinya adalah faktor structural, agency, dan cultural politic. Faktor structural mempengaruhi dalam menjadikan identitas lokal menjadi identitas politik pada masa orde baru. Di masa pasca orde baru, kelompok konservatisme mulai menunjukkan identitas mereka secara terang-terangan,"ujar Zulfadli.Selanjutnya adalah faktor agency yang berperan sebagai penggerak partisme Islam di Sumatera Barat. Hal ini tidak lepas dari kelompok-kelompok Islam yang baru tampil sebagai pembela adat di Minangkabau.

“Ini juga sejalan dengan daerah lain seperti Jawa Barat yang dimana aktor agamanya memiliki peran penting di dalam bidang politik. Fakor terakhir adalah cultural politic yang memanfaatkan identitas lokal menjadi instrumen konservatisme islam”.ujar Zulfadli dalam orasinya siang itu.Perayaan Dies Natalis ditutup dengan acara Political Fams (Polfams), yaitu penyambutan mahasiswa baru Departemen Ilmu Politik angkatan 2024 dengan beberapa kegiatan seperti pengenalan etika perkuliahan, pengenalan organisasi intra departemen, pemberian materi kiat-kiat sukses perkuliahan dan juga ditutup oleh banyak games serta penampilan bakat dari angkatan 2024. (ar)

Editor : Adrian Tuswandi, SH
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini